Masyarakat Makin Percaya Diri, Penumpang KRL Naik 4 Persen di Hari Pertama Pebruari

1 Pebruari 2021 penumpang kereta mengalami kenaikan hingga rata.rata 4 persen. tabloidmaritim.com

TendaBesar.Com - Jakarta - Tinggal hitungan hari, covid-19 genap 1 tahun menginjakkan kaki di bumi pertiwi Indonesia. Namun harapan masyarakat wabah ini segera berakhir tidak kunjung menemukan jawaban. Alih-alih berhenti, justru masyarakat terpapar covid-19 makin menampakkan kondisi meningkat dari hari ke hari.

Namun patut disyukuri bahwa masyarakat mulai menunjukkan keberanian dan percaya diri yang makin meningkat. Kini masyarakat dapat dikatakan antara pasrah dan masa bodoh. Sebab tidak ada lagi sikap paranoid yang ditunjukkan sebagaimana awal awal covid-19 melanda negeri.

Hal itu nampak nyata, salah satunya penumpang kereta Commuter  line mengalami lonjakan sangat signifikan pada hari pertama di bulan Februari 2021. 

PT KAI Commuter mencatat bahwa pada Senin 1 Februari 2021 hingga pukul 09.00 WIB jumlah pengguna KRL meningkat  sebanyak 137.775 dari sebelumnya 131.569 orang . Tercatat pertambahan itu menyentuh hingga angka 4 persen disbandingkan pada waktu yang sama Senin pekan lalu.

"KAI Commuter masih menyesuaikan operasional KRL dengan 964 perjalanan KRL per hari dimulai pukul 04.00-22.00 WIB sejalan dengan pemberlakuan PPKM," kata Sekretaris PT KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/2/2021).

Namunmeskipun penumpang mengalami lonjakan yang cukup signifikan, Anne menyampaikan, secara keseluruhan kondisi seluruh stasiun terpantau kondusif, lancar, dan penumpang tetap tertib untuk antre naik KRL. 

Adapun beberapa stasiun yang mengalami lonjakan penumpang cukup tinggi antara lain Stasiun Bogor (10.718 pengguna, naik dua persen), Stasiun Bekasi (7.708 pengguna, naik 46 persen dibanding waktu yang sama pekan lalu), dan Stasiun Cilebut (7.078 pengguna, naik 11 persen).

Anne menyampaikan bahwa KAI Commuter menghimbau kepada para penumpang agar dapat mengatur perjalanan mereka dengan lebih fleksibel serta memiliki kesadaran untuk tidak memaksakan diri naik ke dalam kereta yang telah terisi sesuai kapasitas yang telah ditentukan.

"Seluruh protokol kesehatan dan aturan tambahan dalam menggunakan KRL tetap berlaku," ujar Anne.

Anne juga menambahkan protokol kesehatan 3M juga senantiasa wajib dijalankan oleh para penumpang maupun petugas baik di stasiun maupun di dalan KRL. Aturan tersebut harus terus dilaksanakan demi kesehatan bersama. (erf/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak