TendaBesar.Com - Jakarta - Di negara demokrasi mestinya tidak boleh ada calon yang tidak ada lawannya. Partai politik memiliki peran penting dalam melakukan kaderisasi untuk melahirkan calon pemimpin yang mumpuni bukan calon yang terkesan hanya membangun dinasti.
Kasus solo membuat kita miris jika benar-benar Gibran Rakabuming Raka anak presiden Jokowi benar-benar akan melawan kotak kosong. Maka ini kecelakaan demokrasi.
Mendengar jawaban PDIP atas kritik politisi PKS Mardani Ali Sera yang menyayangkan jika Gibran melawan kotak kosong juga menjadi pertanyaan, sebab sebagaimana halayak ketahui PDIP adalah partai yang memperjuangkan demokrasi sejak masa orde baru.
PDIP, paratai berlabang banteng nyeruduk itu mengatakan tidak masalah jika Gibran harus melawan kotak kosog. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo yang mengaku tidak mempermasalahkan, apakah akan melawan calon kotak kosong.
"Mau kotak kosong siap, mau independen ya kita siap, gitu aja," kata Rudy, Sabtu (15/8/2020).
Alasan Rudy tidak mempermasalahkan Gibran melawan kotak kosong adalah karena diperbolehkan dan ada aturannya di undang-undang.
"Itu diatur dalam undang-undang. Lha nek enggak boleh malah saya bingung," tegas Rudy
Teguh juga menyampaikan bahwa pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa (Gibran-Teguh) dalam menghadapi pilkada solo telah berkeliling door to door menyapa masyarakat.
Rudy menyampaikan jika hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dan upaya menyerap aspirasi sekaligus mendekatkan pasangan calon yang diusung kepada masyarakat.
"Setiap hari Mas Gibran dan Pak Teguh sudah berkeliling door to door," tutur Rudy
Di tempat terpisah bakal calon Wali Kota Solo, Gibran tidak sependapat apabila ada yang mengatakan bahwa dirinya dan Teguh Prakosa akan melawan kotak kosong. Menurutnya, saat ini ada calon independen yang berjuang untuk Pilkada Solo.
Namu lagi lagi calon independen tersebut oleh sebagian masyarakat yang kontra menganggap bahwa calon independen tersebut merupakan calon boneka yang disiapkan oleh partai koalisi pengusng Gibran-Teguh.
Masyarakat menunggu bagaimana takdir pemilihan wali kota Solo, akankah Gibran-Teguh menjadi pemenang atau sebaliknya jika bener-bener melawan kotak kosong. Justru kotak kosong yang menjadi pemenang?. (fer/tendabesar)