Akhirnya Andi Taufan G.P, Menyusul Belva Devara Mundur Dari Stafsus



TendaBesar.Com - Jakarta - Akhirnya atas kebijakan pemerintah yang melibatkan perusahaan stafsusnya menjadi mitra dalam kegiatan proyek-proyek yang berkaitan dengan kemasyarakatan maka patut dibilang sebenarnya stafsus ini termasuk yang mundur dengan sikap gantleman.

Sebelumnya Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Adhamas Belva Syah Devara dengan sangat mengejutkan, mengumumkan pengunduran dirinya menjadi staf khusus (stafsus) presiden, karena skandal Kartu Prakerja Gate, Selasa, (21/4/2020).

Hari ini kembali kita mendengar  sikap yang cukup gentle man dari stafsus milenial lainnya yakni Andi Taufan Garuda Putra  juga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai stafsus Presiden Jokowi diduga karena skandal  surat edaran kepada camat se-Indonesia

"Perkenankan saya menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya sampaikan melalui surat permohonan pengunduran diri pada 17 April 2020 dan Alhamdulillah disetujui oleh Bapak Presiden," kata Andi,  Jumat, (24/4/2020).

"Pengunduran diri ini semata-mata dilandasi oleh keinginan saya yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil (UMK)," ujarnya.

Sebelumnya Andi sempat menjadi sorotan dikarenakan surat edarannya kepada  seluruh camat Indonesia. Surat yang bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tersebut dikeluarkan pada 1 April 2020. Isi surat tersebut adalah mengajak kerja sama seluruh camat dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), yang akan berpartisipasi dalam menjalankan program relawan desa lawan COVID-19 di Sulawesi dan Sumatera di mana Andi diketahui sebagai pendiri dan CEO PT tersebut.

Dalam surat tesebut juga dijelaskan tentang cakupan komitmen bantuan yang akan diberikan, antara lain edukasi covid-19 dan pendataan kebutuhan APD di puskesmas-puskesmas. 

Atas dasar itu, Andi meminta dukungan perangkat desa agar pelaksanaan program kerja sama tersebut berjalan dengan efektif. Andi-pun telah meminta maaf atas skandal surat tersebut dan surat itu sudah ditarik kembali.

Pramono Anung, Menteri Sekretaris Kabinet mengatakan bahwa"Presiden sudah menerima dan menyetujui pengunduran diri saudara Andi Taufan dan memahami alasan yang mendasari dan disampaikan oleh yang bersangkutan," katanya.

Pramono mengatakan bahwa "pengajuan pengunduran diri  Andi telah disampaikan sejak 17 April 2020 lalu. Meski demikian, Andi menulis dalam suratnya bahwa alasan pengunduran dirinya adalah krena keinginannya untuk lebih fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat kecil dan pak Jokowi  sangat memahami hal tersebut", kata  Pramono.

Apapun ceritanya anak-anak muda ini masih memiliki malu, jika dilihat dalam konteks bisnis sebenarnya sah sah saja bekerja sama dengan stafsus, menteri atau bahkan menteri ada yang sengaja meminta proyek atau menentukan proyek dari pemerintah, meskipun terbongkar kuping mereka tetap tebal tak bergeming. 

Yang lebih parah adalah menteri yang diduga terlibat korupsi seperti korupsi mega proyek skandal E-KTP misalnya, meskipun telah disebut menerima bagian hasil korupsi dengan jumlah yang amat pantastis, tetapi dirinya tetap tidak malu dan tetap budek terhadap gonjang-ganjing masyarakat. 

Patut diapresiasi anak-anak muda ini mamsih memiliki nurani, masih memiliki rasa malu dengan mundur dan meninggalkan berbagai fasilitas mewah dari pemerintah. (af/tendabesar) 


Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak