Anies Baswedan Ogah Disandingkan dengan Ahok?


TendaBesar.Com - Jakarta - Anies Baswedan Ogah Disandingkan dengan Ahok? Calon Presiden (Cawapres) Anies Baswedan memberikan tanggapan terhadap usulan yang mengusulkan dirinya berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilu 2024. Awalnya, usulan ini muncul sebagai candaan dari Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan ketika bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Tanggapan tersebut disampaikan oleh Anies Baswedan dalam sebuah wawancara di program 'Point Of View' yang ditayangkan di saluran YouTube Liputan6 SCTV pada hari Minggu, tanggal 14 Mei. Ketika ditanya tentang sosok Ahok dan calon wakil presiden lain yang dijagokan, Anies memberikan tanggapannya.

"(Ahok) baik juga. Saya enggak ngira ditanya juga," jawab Anies saat wawancara.

Anies Baswedan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendekatan cawapres sebagai ajang bercanda. Menurutnya, menentukan calon wakil presiden bukanlah sesuatu yang seharusnya dianggap remeh. Anies menegaskan bahwa pemilihan cawapres akan dilakukan dengan cermat dan hati-hati, menunjukkan seriusitas dalam proses tersebut.

"Itu kenapa sebabnya saya itu melihat hal-hal seperti ini bukan seru-seruan. Ini bukan lucu-lucuan, ini ngurus Republik," ucap Anies.

Anies Baswedan berpendapat bahwa urusan masa depan bangsa dan negara tidak dapat dianggap sebagai lelucon. Baginya, pemilihan calon wakil presiden haruslah dilakukan dengan serius. Anies menyadari bahwa pemilihan cawapres memiliki dampak yang besar terhadap arah dan kebijakan negara, sehingga penting untuk memilih dengan sungguh-sungguh dan berpikir matang. Bagi Anies, keseriusan dalam memilih cawapres adalah cermin dari tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.

"Dan ada hal-hal yang memang bisa untuk lelucon, saya melihat ketika sampai pada urusan masa depan perjalanan bangsa ini bukan lelucon ini yang harus dijalani serius. Jangan kemudian menimbulkan suasana di masyarakat, seakan-akan urusan besar itu dianggap ringan dianggap enteng, bisa lebih hati-hati sekali," papar Anies.

Dengan alasan tersebut, Anies Baswedan memilih untuk tidak memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai kandidat calon wakil presiden lain yang akan dipilihnya. Ia menjelaskan bahwa keputusan mengenai cawapres akan diumumkan pada saat prosesnya telah ditentukan. Hal ini menunjukkan komitmen Anies untuk menjalani proses pemilihan cawapres dengan ketentuan dan tahapan yang telah ditetapkan secara resmi.

"Sebenarnya semua urusan. Tapi Khusus menyangkut soal ini lebih baik ketika proses berjalan sudah matang, sudah berjalan baik baru kita show up," terangnya

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyatakan bahwa pernyataan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengenai duet antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hanya merupakan candaan belaka.

"Kalau mau jujur nggak ada. Bukan Pak Luhut bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapi nya. Kena candaan Pak Luhut," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jalan RP Soeroso, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Menurut Surya Paloh, candaan semacam itu memiliki manfaat untuk meredakan ketegangan dan menjaga suasana agar tidak terlalu serius. Ia berpendapat bahwa dalam kompetisi politik, seharusnya tidak ada saling menghina atau merendahkan partai politik pesaing. Paloh mengedepankan prinsip menjaga etika politik dan menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan antarpartai politik.

"Bagus sekali ada canda, tidak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah, atau cepat mengecilkan seseorang kawan, jangan itu," kata Paloh.

Meskipun Surya Paloh mengakui bahwa tidak ada tawaran langsung dari Luhut untuk mengusulkan Ahok sebagai calon wakil presiden Anies, ia menyatakan bahwa semua usulan yang ada akan dipertimbangkan untuk mencapai keputusan terbaik. Paloh menekankan pentingnya proses evaluasi dan pertimbangan yang matang dalam memilih cawapres, dengan tujuan untuk memperoleh pasangan yang optimal dan dapat bekerja secara efektif dalam memajukan bangsa dan negara.

"Semua dipertimbangkan, demi yang terbaik. Kalau tidak kita tidak konsisten, yang mau kita cari, kepentingan nasional Nasdem di atas kepentingan partai. Kita mencapreskan Bung Anies karena kita yakin itu sejalan untuk kepentingan nasional yang terbaik bagi bangsa ini. Kan itu keyakinan kita. Tapi kalau ada lagi yang lebih baik dari itu kenapa enggak," jelas Paloh.




Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak