TendaBesar.Com - Bogor - Politisi Muda Partai Gelora Indonesia, Febri Dwi Pratama, Wasekum Gelora DPD Kab. Bogor terjun langsung ke masyarakat memberikan edukasi perihal proses pembuatan Akte Lahir (AL) dan Kartu Identitas Anak (KIA).
Hal itu dilakukan berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang ternyata masih awam terhadap prosedur pembuatan AL dan KIA. Kegiatan itu dilakukan secara berkala dan saat ini giliran kecamatan Cibungbulang yang sedang disisir.
Kegiatan itu bertempat di RT 01, RW 07, Desa Ciaruteun Ilir Kec. Cibungbulang Bogor dihadiri oleh ketua RW dan para Rt dan perwakilan warga.
Febri menyampaikan bahwa kegian itu bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat akan pentingnya membuat AL Dan KIA.
"Kami memberikan edukasi akan pentingnya disiplin administrasi kependudukan, terutama masalah pembuatan AL dan KIA", kata Febri
Febri menuturkan bahwa identitas diri itu sangat penting. Disiplin administrasi kependudukan sama dengan membantu meringankan pemerintah terutama dinas Kependudukan atau dinas Catatan Sipil Kab. Bogor dalam melakukan pemetaan kondisi sosial masyarakat.
"Kami sampaikan kepada warga bahwa mereka harus mulai disiplin melakukan pelaporan identitas diri, sebab akan memudahkan dinas-dinas terkait dalam pemetaan kondisi sosial masyarakat kedepannya", tutur pemuda asal Sumatra itu.
Febri juga menyampaikan bahwa salah satu penyebab masyarakat kurang aktif dalam melakukan pembuatan AL Dan KIA karena jarak tempuh yang sangat jauh antara domisli mereka dengan ibu kota kabupaten yang berada di Cibinong
"Warga merasa berat jika harus berangkat ke pusat pelayanan di Cibinong, karena letak yang sangat jauh dari domisili mereka", lanjut Febri.
Pada kesempatan itu Febri menjelaskan kepada warga bahwa saat ini mereka sudah tidak perlu harus datang ke pusat pelayanan di Cibinong, sebab pemerintah daerah sudah membuat perwakilan.
Khusus untuk warga masyarakat kecamatan Cibungbulang pemerintah daerah telah menyediakan UPT terdekat di Desa Leweungkolot.
Barangkali ketidak tahuan masyarakat tentang informasi tersebut yang membuat mereka tidak tergerak untuk tertib administrasi kependudukan.
"Hal ini kami sampaikan agar warga tergerak dan paham dengan urgensi data diri", sambung Febri
Febri juga menganjurkan agar warga mengurus sendiri data diri dan keluarganya, sebab jika menyuruh orang lain atau calo, dihawatirkan adanya pungli yang tidak semestinya dan itu merugikan masyarakat sendiri.
"Kita anjurkan mereka agar mengurus sendiri, supaya terhindar dari pungutan liar (pungli) yang dijadilkan ladang bisnis oleh oknum tertentu", tutup Febri. (fer/tendabesar)