TendaBesar.Com - Jakarta - Pesta pilkada 2020 makin menghitung hari. Semua partai bersiap-siap menjagokan kader terbaiknya untuk maju sebagai bakal calon pada ajang tersebut.
Namun berbeda halnya dengan kota Solo. Calon Gibran Rakabuming Raka anak presiden Jokowi diprediksi bakal menghadapi lawan kotak kosong, karena hampir semua partai politik di daerah tersebut berkoalisi mengusungnya kecuali PKS yang belum menentukan sikap.
Terkesan Partai Politik tidak memiliki kekuatan melawan Gibran. Bahkan PDIP sendiri memiliki kader kader hebat namun tidak mampu membendung pesona anak presiden yang konon tadinya tidak tertarik dunia politik tersebut.
Tiba-tiba seluruh partai politik seperti banci ketika mendengar Gibran direstui maju sebagai bakal calon dari PDIP. Seperti orang yang tersihir semua partai politik rame-rame merapat ke Gibran.
Namun berbeda dengan PKS. Partai Oposisi tersebut masih mengupayakan untuk mendatangkan lawan tandingan yang nantinya akan melawan Gibran pada perhelatan 5 tahunan tersebut.
Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS mengungkapkan bahwa PKS masih mengupayakan mendatangkan pasangan calon untuk melawan putra Presiden Joko Widodo tersebut.
Mardani menyampaikan untuk perjalanan demokrasi yang baik, maka sebaiknya Gibran tidak melawan kotak kosong. Memalukan jika sampaik ada calon melawan kotak kosong di tengah jutaan rakyat yang pasti banyak diantaranya memiliki kemampuan mumpuni.
"Kita punya tanggung jawab publik, bukan cuma masyarakat Solo, tapi masyarakat Indonesia, bahwa demokrasi kita sehat, tidak melawan kotak kosong," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (14/8/2020).
Mardani mengatakan jika PKS masih terus berupaya menghadirkan calon alternatif dengan membuka komunikasi dengan partai lain.
PKS di Solo hanya memiliki 5 kursi di DPRD dan masih minus 4 kursi untuk memenuhi syarat mengusung pasangan calon.
"Kita lagi diskusi dan masih terus membangun komunikasi politik," tutur Mardani
Namun demikian anggota Komisi II DPR RI tersebut mengakui jika PKS kesulitan menhadirkan calon alternatif karena dukungan yang kuat terhadap Gibran. Namun tentunya masih ada waktu hingga September.
"Walaupun kelihatan sudah tidak mungkin, tetapi 4-5 september masih ada waktu. Segala hal masih mungkin terjadi," tutupnya. (ah/tendabesar)