Jubir Luhut "Kedatangan TKA China Tidak Lain Kecuali Untuk Kemajuan Daerah dan Indonesia"


TendaBesar.Com - Sultra - Masalah TKA asal China tidak akan pernah usai apabila Indonesia masih terus menjadi budak China. Indonesia secara status dianggap berdaulat, namun pada faktanya masih terjajah China karena hutang. dan yang lebih memperihatinkan Presiden Jokowi seperti orang yang tidak berdaya atas bargaining China ekspor tenaga kerja ke Indonesia, Adakah yang berkepentingan? 

Rencana kedatangan TKA asal China ramai ditolak masyarakat. tidak hanya masyarakat kecil, bahkan pemerintaan daerah juga menolak kedatangan TKA tersebut di tengah perjuangan Indonesia melawan pandemi Covid-19 saat ini. 

Itu fakta yang terjadi di Sulawesi Tenggara akhir-akhir ini. Masyarakat dan unsur pemerintahan kompak menolak rencana kedatangan 500 TKA asal China. 

Rencananya 500 TKA tersebut akan dipekerjakan di dua perusahaan besar yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel.

Rencana kedatangan 500 TKA asal China tersebut tidak hanya menjadi tanda tanya besar oleh kalangan masyarakat bawah tapi juga menjadi pertanyaan besar di kalangan anggota DPR. Bahkan Komisi IX DPR RI menuduh Pemerintah Indonesia sejak dipimpin Jokowi terlalu "lembek" ketika berhadapan dengan investor asing asal China.

Ribut-ribut masyarakat mempertanyakan kehadiran TKA China sampai menuduh Luhut yang menjadi otaknya menyebabkan pihak kemenaker angkat bicara. 

Pelaksana Tugas Kmenaker Aris Wahyudi mengatakan bahwa " kedatangan tenaga kerja asal China itu tidak dalam waktu dekat, prosesnya masih panjang", kata Aris. Kamis, (30/4/2020)

Sementara itu pihak Luhut juga angkat bicara. Jubir Menko Kemaritiman Jodi Mahardi mengatakan " rencana kedatangan 500 TKA dari china tidak ada kepantingan peribadi pak Luhut, itu semua demi meningkatkan nilai tambah satu daerah sebab tenaga tersebut memang diperlukan karena belum ada yang bisa jika tenaganya dari tenaga lokal", kata Jodi.

Selama ini selalu kilah pemerintah pusat atau pihak kementerian terkait dalam hal kedatangan TKA adalah untuk meningkatkan nilai suatu daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,  tapi pada faktanya ribuan TKA terutama yang berasal dari China tidak memiliki skill sebagai mana yang disampaikan pemerintah, bahkan tenaga kasar sekalipun juga di ekspor oleh China. Akibatnya lowongan tersebut mestinya bisa buat tenaga lokal akhirnya dikerjakan pula oleh tenaga aseng. (ah/tendabesar)





Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak