TendaBesar.Com - Jakarta - Seorang netizen haru, pilu, geram dan marah, melihat cara-cara yang dilakukan oleh presiden dalam membagikan sesuatu kepada rakyat kecil. Gaya presiden yang senang melempar sesuatu, atau dikejar oleh rakyat kecil ditanggapi dengan cukup tegas.
Ya tercatat namanya Noorman yang merasa hancur dan campur aduk dalam jiwanya melihat cara-cara yang dilakukan oleh presiden tak ubahnya seperti orang kurang kerjaan, pencitraan, cara copet jalanan atau cara-cara bandit jalanan. Inilah kegundahan yang dia post lewat sebuah gerup media social pada Rabu, (29/4/2020)
“Presiden yang kurang kerjaan bisanya cuma sekedar pencitraan dan miskin dan papah segala-galanya ya begitulah caranya, membagikan sembako dengan cara seperti itu yang artinya dia sebenarnya telah menelanjangi dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak memiliki serta tidak punya kemampuan apa - apa makanya dia pamerkan sepanjang jalan membagi - bagikan sembako seperti itu.
Cara - cara seperti itu sebenarnya adalah tidak lain hanyalah :
1. Caranya copet jalanan yang terjadi sebenarnya, sebab copet jalanan itu kalau dia dapat hasil ciptaannya yang cukup banyak lalu dia dikejar - kejar massa, maka hasil dari copetannya itu dia lempar - lemparkan ke kerumunan massa yang mengejarnya. Agar konsentrasi massa yang mengejarnya jadi terpecah dan massa akan berebutan mengambil uang atau barang yang dibuang atau dilemparkan ke kerumunan massa itu. Si copet tadi jadi selamat dari sergapan atau kejaran massa, jadi selamat lah si copetannya itu sebenarnya.
2. Cara - cara bandit atau rampok jalanan alias diperapatan jalan raya. Sama seperti halnya yang diatas tersebut itu. Tidak lebih dari itu yang terjadi sebenarnya direpublik Indonesia ini.
Kalau seorang pemimpin atau presiden sebenarnya tidak layak dan pantas membagikan sembako kepada masyarakat atau rakyatnya sendiri seperti itu karena yang dia perlakuan seperti itu sebenarnya adalah kebanyakan adalah notabene orang - orang yang mendudukan atau memilih dia sehingga menjadi sebagai seorang presiden itu sebenarnya. Seharusnya tidak memberikan sembako seperti demikian itu ada caranya yang lebih baik dan terhormat serta pantas juga kayaknya sama - sama sebagai manusia. Dan seorang presiden terhadap masyarakat atau rakyat bangsa nya sendiri. Bukannya dipamerkan kemiskinan dan kepapahan seperti itu.
Dia kan sebagai seorang presiden kalau dia tidak miskin dan papah dalam segala hal, dalam artian yang sangat luas dan panjang lebar. Dia bisa melakukan yang lebih baik dengan cara memerintahkan kepada aparat atau semua elemen dengan cara yang lebih elegan bukan dengan cara yang dilakukan oleh para gerombolan copet jalanan dan bandit merampok diperapatan jalan raya seperti itu sebenarnya. Dia kan punya segalanya karena kekuasaan ada ditangan dia tidak perlulah harus seperti itu memamerkan kemiskinan dan kepapahan dirinya sendiri...copet mafia ..” tutupnya.
Bahasanya yang lugu menandakan bahwa kritik tersebut memang benar-benar sebagai bukti cintanya kepada presiden yang dinisbatkan sebagai symbol Negara. Ia berhara agar presiden lebih mampu menempatkan diri pada posisi yang sebenarnya, yakni pemimpin yang berprilaku layaknya pemimpin, bukan seperti copet mapia. (ah/tendabesar)