Setelah Demokrat, PKS Target Selanjutnya?

PKS

TendaBesar.Com - Opini - Jujur, Saya pribadi merasakan bagaimana iklim politik di Indonesia saat ini sangat tidak kondusif. walaupun di permukaan terlihat tenang tanpa ada riak yang berarti, namun di bawah permukaan mungkin saja terjadi banyak gesekan kepentingan yang bisa menjadikan Indonesia gagal menjadi negara demokrasi.

salah satu yang saya apresiasi dari sikap politisi saat ini adalah mampu mengolah dan mengelola konflik yang terjadi di masyarakat sehingga tidak ada konflik horizontal politik sebagaimana terjadi di negara lain.

Namun, di balik ketenangan iklim politik yang kondusif di permukaan, saya menganalisa bahwa banyak sekali gesekan politik di bawah permukaan yang tanpa disadari bisa membahayakan kepentingan rakyat.

Peristiwa, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang bagi saya merupakan satu hal yang sangat ironi dan memalukan. Dalam hal ini, Kepala Staf Presiden (KSP), Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko berada dalam gerbong orang - orang yang ingin merebut tampuk kekuasaan di Partai Demokrat. Menurut saya, Lebih bijak jika Moeldoko dengan baik-baik mundur dari jabatan di Pemerintahan saat ini dan bertarung di pengadilan untuk memenangkan kepemimpinan di Partai Demokrat, lebih terhormat dan tidak menimbulkan kesan negatif bagi pemerintahan saat ini. hanya saran aja.. hehehe. jangan marah ya.

Kita lihat saja episode selanjutnya (kayak sinetron aja. hehehe...), apakah Kementerian Hukum dan HAM akan mengesahkan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang atau justru tetap mempertahankan AHY dan kawan-kawan untuk tetap memimpin Partai Demokrat. Namun, bagi saya "Bencana" Politik dan Demokrasi di Indonesia telah dimulai, karena dengan mudahnya orang yang sudah dipecat oleh Partai mengadakan KLB.

Apakah benar Partai Demokrat akan direbut oleh sekelompok orang yang mengadakan KLB? saya tidak yakin. Dalam analisa saya, Kemenkum HAM tidak akan serta merta mengesahkan hasil dari KLB. Pemerintah saat ini masih bisa menjaga netralistas dan iklim yang kondusif bagi demokrasi. Justru, saya memperkirakan mungkin ada "oknum" tertentu yang memang ingin melemahkan Partai Demokrat dengan cara membuat "gaduh" di Internal mereka. Dengan demikian Partai Demokrat akan melemah dan sibuk dengan urusan internal Partai dibanding mengurusi kepentingan rakyat.

Dalam pandangan saya terkait urusan kerakyatan, PKS saat ini lebih dominan dan terdepan dalam membela kepentingan rakyat. PKS telah "berubah" haluan menjadi Partai yang sangat kritis terhadap berbagai kebijakan yang langsung menyentuh kepentingan rakyat bukan hanya terbatas pada masalah keumatan. setelah mengubah logo yang terkesan milenial dan sportif, PKS terlihat lebih banyak menyentuh kepentingan-kepentingan rakyat seperti masalah UMKM, Penidikan, Kesehatan dan lainnya.

Sangat dimungkinkan perubahan haluan ini akan membuat "gerah" oknum tertentu yang tidak suka menerima kritikan atau masukan yang konstruktif untuk kepentingan rakyat.

saya hanya bisa memberi saran kepada PKS agar lebih hati-hati dalam menjalankan perubahan ini. Tantangannya bisa jadi tidak bisa diprediksi. Saya masih yakin PKS tidak akan memberikan kritikan dan masukan yang bisa "merusak" dan "membahayakan" kepentingan bersama. Namun mungkin saja ada "oknum" yang bisa jadi benci dan menjalankan operasi penggembosan elektoral PKS yang saat ini sedang mengalami tren meningkat berdsarkan survei.

PKS merupakan Partai Kader yang sangat rapih dan disiplin dalam menjalankan organisasi. salah satu yang harus diwaspadai adalah adanya "oknum" tertentu yang ingin "menjegal" PKS lewat isu yang kontra dengan nilai - nilai positif yang digaungkan PKS saat ini. 

Apakah PKS akan ditarget dengan isu Terorisme atau korupsi atau isu lainnya? menurut anda? kita tidak bisa berandai - andai dengan hal ini. tapi kewaspadaan harus dijalankan agar kasus LHI di tahun 2013 tidak terulang yang bisa meluluh lantakan citra baik yang sudah terbangun dan tertata rapih sistematis.

Setelah kisruh Demokrat, sebaiknya PKS meningkatkan kewaspadaan seluruh kader dan jaringannya agar tidak mudah di-framing dengan isu-isu yang akan merugikan dan meruntuhkan elektabilitas Partai. karena bagaimanapun PKS merupakan Partai yang berpotensi menjadi besar karena tidak tergantung pada figuritas seseorang, namun PKS bisa besar dengan totalitas dan loyalitas kader dan simpatisan saat ini. 

So, What the next time? 2024 masih jauh bro.. tapi panasnya sudah terasa. hehehe...

Celoteh Sosial Politik
Kang Ami - Pengamat Sosial Politik Amatiran.

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak