TendaBesar.Com - Jakarta - Pandemi covid-19 telah membawa bencana besar bagi para pembisnis kelas kakap dunia. Salah satunya Bernard Arnault yang hanya dalam satu minggu harus rela kehilangan uangnya hingga USD 6 miliar atau setara Rp 87 triliun (kurs Rp14.500)
Hal itu dikabarkan akibat terjadinya penurunan profit bisnis fashionnya bermerk LVMH dari USD 112,1 miliar menjadi USD 106,2 miliar, karen pandemi Covid-19.
Forbes melaporkan bahwa saham LVMH mengalami down sebesar 8 persen selama seminggu terakhir. Hal itu diakibatkan oleh turunnya bisnis penjualan perusahaan yang meliputi Fenty, Louis Vuitton, dan Hennessy hingga mencapai USD 21,7 miliar pada kurun semester I, 2020. Penurunan tersebut setara dengan 27 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara dari prediksi analis mengatakan bahwa laba LVMH ambruk hingga 84 persen atau menjadi USD 615 juta. Dan untuk nilai saham diprdiksi bakal turun hingga 4 persen.
"LVMH masih mempunyai ketahanan luar biasa di awal tahun 2020, terhadap krisis global serius akibat pandemi ini. Kami terus berupaya menerapkan berbagai cara untuk menyesuaikan pendapatan konsumen dan mempercepat pertumbuhan penjualan secara online. Namun, kami tetap waspada di sisa tahun ini," kata Arnault, Rabu (4/8/2020)
Selain LVMH, kerugian juga dialami oleh Gucci salah satu rumah mode mewah di Prancis. Brand yang masuk dalam grup internasional Kering tersebut mengalami penurunan laba hampir 30 persen di kuartal II tahun 2020 ini
Namun berbeda dengan bos LVNH yang kekayaannya tergerus oleh pandemi, bos grup Kering yang dimana Guci bernaung Francois Pinault tetap stabil minggu ini di posisi USD 38,3 miliar dan menduduki peringkat orang terkaya nomor ke-27 di dunia. (fhj/tendabesar)