Masya Allah! Pengamen Badut Cilik Ini Viral karena Kecantikannya!


TendaBesar.Id - Jakarta - Berbagai cara Tuhan memberikan rizki kepada seseorang. Ada yang dengan bekerja sebagai buruh, ada yang diberi dengan cara sebagai pegawai kantoran, ada yang diberi dengan cara menjadi pengusaha dan ada juga yang diberi oleh Tuhan dengan cara mengamen.

Pada tahun 70an Seorang penyanyi dangdut legendaris, dikenal dengan Raja Dangdut "Roma Irama" pernah merilis satu lirik yang seoalah lirik itu hidup sepanjang masa.

Potongan lirik itu berbunyi: "Seribu satu macam cara orang cari makan, dari jadi pengamen sampai jadi seorang presiden. Seribu satu macam cara orang cari makan, dari menjual koran sampai menjual kehormatan".

Pengamen badut cilik ini adalah satu orang di antara jutaan orang yang cari penghidupan dengan cara mengamen.

Namun gegara memiliki paras canti iapun viral setelah videonya sedang mengamen diunggah ke TikTok oleh seorang tiktokers. 

Dalam Video yang diunggah itu memperlihatkan seorang  pengamen badut cilik memiliki wajah yang cantik rupawan. Pengamen cilik badut cantik itu tampak memakai kostum badut berwarna pink abu-abu.

Namun dirinya tidak sendirian. Ia ditemani anak perempuan lainnya yang memakai kostum badut berwarna abu-abu yang ternyata itu kakaknya sendiri.

"Kamu cantik banget," kata wanita yang merekam video viral itu.

Mendapat pujian cantik, pengamen badut cilik itu langsung tersenyum malu dan menutupi wajahnya menggunakan kaleng kue yang dia gunakan sebagai tempat menyimpan uang pemberian dari para pengguna jalan.

Viralnya bocah itu lantas membuat banyak netizen menelusuri kehidupan sesungguhnya dari pengamen baduk cilik itu.

Terungkap bahwa bocah pengamen badut yang viral berwajah cantik itu bernama Elin. Dia mengamen bersama saudarinya yang bernama Alya.Saat ini Elin telah berusia 11 tahun dan Alya kakaknya 13 tahun.

Usai keduanya Viral di jagat media sosial membuat televisi tertarik untuk mengundangnya. Akhirnya Elin dan Alya pun diundang tampil ke acara televisi Rumpi No Secret di salah satu TV nasional yang host-nya dipandu oleh Feni Rpse.

Kepada pembawa acara Rumpi, Feni Rose, keduanya berbagi kisah soal pekerjaan sehari-hari mereka sebagai pengamen jalanan memakai kostum badut.

Elin dan Alya mengaku setiap harinya keliling menjadi badut mulai dari jam 20.00 hingga 01.00 WIB. Kedua bocah ini melakoni pekerjaan menjadi badut sudah lima bulan lamanya.

Keduanya merupakan anak  keempat dan kelima dari tujuh orang bersaudara. 

Mereka saat ini tinggal bersama uwak atau kakak dari ibunya di kawasan Jombang, Ciputat, Tangerang Banten.

"Karena sudah dari kecil sama uwak, dari bayi dan baru lahir memang sudah sama uwak. Karena kebanyakan anak. Ibu sama bapak juga sering ke rumah uwak," tutur Elin saat ditanya Feni Rose tentang alasan keduanya tinggal bersama uwak bukan bersama orangtua mereka.


Alya juga mengaku bahwa uwak mereka mengetahui pekerjaannya dan Elin menjadi pengamen badut jalanan.

"Uwak bilang yakin mau jadi kayak begini? (Badut jalanan). Uwak sih nggak menyuruh, uwak yang mengantar kita," ujar Alya.

Elin dan Alya sudah berkali-kali dilarang oleh uwaknya untuk menjadi badut. Namun keduanya tetap mau menjadi badut dengan alasan ingin membantu orang tua juga uwaknya.

"Itu karena teman-teman aja gitu," ungkap Alya 

"Pendapatnya lumayan," timpal Elin.

"Kalau ngebantuin ibu, makan, jajan," tambah Alya.

Elin dan Alya mengaku bahwa mereka  bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu perharinya jika sedang ramai. Namun dari total pendapatannya uang tersebut dipotong Rp 30 ribu untuk harga sewa kostum badutnya.

Pada kesempatan itu, Feni Rose bertanya bagaimana cara keduanya membagi waktu antara sekolah dan bekerja menjadi badut jalanan.

Kedua lalu menjelaskan bahwa mereka mengamen jadi badut itu malam. Pagi mereka sekolah, pulang sekolah main sebentar kemudian belajar dan setelah itu ngamen.

"Belajarnya kan pulang sekolah langsung main sebentar terus jadi badut," kata Elin dan Alya.

Kedua gadis cantik nan imut itu juga berbagi cerita suka dan duka saat menjalani pekerjaan sebagai badut di jalanan. Dukanya tentulah mereka merasa kepanasan saat memakai kostum badut yang super tebal itu.

"Iya panas pakai badut. Tapi kita sudah terbiasa karena tebal jadi nggak masuk angin," kata Alya.

Kedua gadis itu juga menceritaka hal-hal yang tidak menyenangkan buat mereka, seperti ketika sudah larut malam, ada saja yang menggoda kedua bocah tersebut dengan iming-iming akan di sekolahkan. Ada saja pria menggunakan mobil yang berhenti untuk menyapa mereka dan menawarkan tinggal bersmanya.

"Banyak sebenarnya mengajak (ada om) yang mau sekolahin. Ayuk ikut om nanti dibiayain sekolah sampai sarjana. Tapi saya jawab nggak usah om, saya juga masih punya orang tua," jawab mereka.

(fer/tb)
Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak