Berhati-hatilah! Ketika Kedzaliman Melampaui Batasnya


TendaBesar.Com - Jakarta - Pada suatu titik ketika bandul kedzaliman menyimpang melampaui batasnya, Allah punya cara untuk memberinya ayunan pembalik yang tak kalah dahsyatnya. Semua itu dapat disaksikan dari berbagai sejarah masa lampau yang yang memberikan sample nyata dalam kehidupan umat manusia.

Adalah Abu Jahal melecehkan Nabi Muhammad Saw di depan khalayak dengan hinaan, cercaan, dan kutukan yang angkara, maka Hamzah ra yang selama ini masih ragu dan membiarkan perjuangan keponakannya berjalan alami saja dilanda murka,  maka sembari menunggang kuda dan berthawaf tanpa menurunkan busur serta buruannya, dia lalu hantam kepala Abu Jahal hingga berdarah dengan ujung gandewa, dan dengan kata-kata menyala mengumumkan keislamannya.

Pada satu titik kezaliman, setiap simpangan pasti berbalik.

Seperti ketika kebencian ‘Umar Bin Khattab kepada Nabi Muhammad Saw telah memuncak dan nyaris meledak di ubun-ubunnya. Petang itu, dia telah membulatkan tekad untuk membunuh lelaki jujur yang dia anggap berubah menjadi pemecah belah Makkah sejak beberapa tahun belakangan, yang memisahkan suami dari istri, anak dari bapak, dan karib dari kerabat karena keyakinan mereka. 

Dia malah berbelok ke rumah adiknya, dan darah yang mengaliri wajah suami istri Fathimah-Sa’id dari tamparannya, membuatnya rela mendengarkan Kalam. Dia lalu bergegas ke rumah Al Arqam, bukan untuk membunuh, melainkan untuk menjadi Al Faruq yang gelegar semangatnya menggigilkan Musyrikin di keesokan harinya.

Demikian juga ketika Suhail ibn ‘Amr memaksa dihapusnya nama “Arrahmanirrahim” dan sebutan “Rasulullah Saw" dari naskah Hudaibiyah, maka justeru peristiwa itu ditandai oleh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan turunnya firman, “Sesungguhnya Kami telah bukakan untukmu kemenangan yang gilang gemilang.” Dan jumlah orang yang berbondong masuk Islam dalam 4 tahun berikutnya beriibu kali lipat dibanding 19 tahun penuh darah dan airmata yang telah lewat.

Masih ingat dengan berbagai pristiwa kezaliman yang menimpa kaum muslimin pada masa Orde Baru. Kesabaran para pemuka islam dan kaum muslimin akhirnya mengubah cara pandang presiden di akhir kekuasaannya justru dengan mendekat kepada umat islam. Demikianlah bagaimana Allah memiliki caranya sendiri untuk membolak balikkan hati manusia. Yang tadinya benci bisa jadi rindu, yang tadinya rindu bisa jadi benci.

Maka mari sampaikan salam cinta kepada semua pemimpin tiran dan penganiaya ummat, terus dan teruskan saja kezalimanmu  jika kalian memang mengingini kedzaliman begitu merajalela, tapi sekeras kalian mengayun, sebegitupun ia akan berbalik kepada kalian tanpa ampun. Sebaiknya bertaubatlah mendekatlah sama sang pemilik kuasa Allah Azza Wajalla.

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak