Al Aqso Kembali Membara! Pasukan Israil Serang Jama’ah Shalat Subuh! Ini Kronologisnya!


TendaBesar.Com - Jakarta - Konflik abadi antara Israil dan Palestina akan berhenti pada saatnya yaitu saat orang-orang Yahudi tidak lagi mampu menghadapi perjuangan warga palestina. Hal itu diyakini oleh warga Palestina karena ada petunjuk di mana mereka suatu saat akan kembali menguasai seluruh tanah palestina yang dicaplok oleh Yahudi Israil.

Baru-baru ini  Polisi Israel kembali menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang mereka diduduki. Kejadian itu bermula pada saat sebelum subuh Jumat, (15/04/2022), ketika ribuan jemaah sedang berkumpul untuk melaksanakan salat subuh.

Pagi-pagi buta itu pasukan Israil masuk ke komplek Masjid Al Aqso kemudian tiba-tiba menyerbu kompleks tersebut ketika ribuan jemaah sedang berkumpul di masjid untuk sholat subuh.Pasukan Israil menembaki para jamaah dengan menggunakan peluru karet  secara membabi buta. 

Menyaksikan kejadian itu para pemuda Palestina lantas melakukan perlawan dengan melakukan serangan balasan menggunakan batu.

Dalam kasus tersebut  tenaga medis melaporkan sedikitnya 152 warga Palestina terluka dan dibawa ke rumah sakit, sementara ratusan orang lainnya ditangkap dan ditahan oleh pasukan Israil.

Dalam video viral yang menyebar di media online dan media social menunjukkan warga Palestina melakukan perlawanan dengan melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat listrik. 

Video lain menunjukkan bahwa jemaah membuat barikade di dalam masjid di tengah kepulan gas air mata yang memekak mata.
Layanan kedaruratan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa pihaknya mengevakuasi sebagian besar korban luka ke rumah sakit untuk segera ditangani. 

Bulan Sabit Merah Palestina menambahkan bahwa pasukan Israel menghalangi kedatangan ambulans dan tenaga medis ke Al-Aqsa, ketika media Palestina mengatakan puluhan jemaah yang terluka masih terperangkap di lama kompleks Al-Aqsa.

Sementara Badan Wakaf yang mengurusi urusan peribadatan kaum muslimin di komplek Al Aqso mengatakan satu penjaga di situs suci itu ditembak di bagian mata dengan peluru karet, sebagaimana   dilansir Al Jazeera, Jumat(15/4/2022)
Polisi Israel memberitakan bahwa pihaknya telah menangkap setidaknya 300 orang Palestina dalam eskalasi terbaru ini. Namun, sumber dari Palestina menyebut yang ditangkap sebanyak 400 orang.

Polisi Israel berdalih mereka menyerbu Al-Aqsa untuk membubarkan kerumunan "brutal" yang masih berada di sana setelah salat subuh.

Pasukan Israil  mengatakan bahwa  mereka masuk ke areal masjid Al Aqso untuk "membubarkan dan menarik mundur" kerumunan sekelompok orang Palestina yang melempar batu ke dekat ruang doa untuk umat Yahudi di Tembok Barat.

Tetapi juru kamera Palestina, Rami Al-Khatib yang menyaksikan penggerebekan itu membantah alibi yang dibuat oleh pasukan Israil itu.  Rami Al-Khatib mengatakan bahwa pasukan Israil menyerang warga di komplek Al Aqso secara brutal untuk mengosongkan konplek tersebut.

 "Mereka (pasukan Israel) secara brutal mengosongkan area itu. Mereka menyerang staf masjid, orang-orang biasa, lansia, dan anak-anak muda." Kata Rami Al-Khatib.
 
Rami Al-Khatib mengungkap bahwa ada banyak warga jama’ah shalat subuh yang terluka. Pasukan Israil menembakkan peluru karet dan memukul setiap orang yang ada di dalam masjid bahwkan para medis juga menjadi sasar perlakuan brutal pasukan Islail itu.

"Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam Masjid Al-Aqsa. Mereka memukul setiap orang, bahkan paramedis, mereka memukul mereka," lanjut Khatib yang juga terluka dalam penyerbuan itu.

Sementara dari Gerbang Damaskus  wartawan Al Jazeera, Najwan Al-Samsri melaporkan bahwa polisi Israel menyerbu area masjid tanpa peringatan dan menyerang jemaah dekat ruang salat Qibly setelah salat subuh.

Najwan  menambahkan, eskalasi terjadi ketika kelompok Yahudi sayap kanan menyerukan penyerbuan Masjid Al-Aqsa selama libur Paskah Yahudi, dan menyembelih hewan kurban di halamannya, yang belum pernah terjadi sejak zaman kuno.

Sementara Kepresidenan Palestina mengatakan bahwa penyerbuan Al-Aqsa oleh polisi Israel merupakan  perkembangan berbahaya dan  sebuah deklarasi perang yang sedang dinyalakan.

Pihak Kepresidenan menambahkan, rakyat Palestina tidak akan mengizinkan pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi mengambil alih tempat suci itu, dan menyerukan komunitas internasional "mengakhiri agresi Israel".

Di tempat terpisah tepatnya di Gaza, Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan keputusan rakyat Palestina akan mempertahankan dan melindungi Masjid Al-Aqsa dengan segala upaya. Dia menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk "penyusup" di Yerusalem.

Hamas juga menyerukan agar rakyat Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel untuk bersatu mendukung Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

Sementara itu Abdillah Onim dari Gaza City menyampaikan bahwa ratusan ribu penduduk gaza turun ke jalan melakukan aksi protes atas kebrutalan yang dilakukan Israil di komplek masjid Al Aqso.

Onim mengatakan dalam akun YouTube Adillah Onim Daily bahwa warga gaza tumpah ruah usai shalat jumat melakukan aksi di Saha Squer Gaza City sebagai bentuk solidaritas kepada warga di Masjidl Aqso yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari Israil.

“Saya sedang berada di Saha Squer di Gaza City di mana seluruh warga di Gaza turun ke jalan dalam rangka memberikan solidaritas untuk masjidil akso al Mubaraok di tepi barat”, kata Onim, Jumat (15/4/2022) sembari memperlihatkan ribuan orang yang sedang berkumpul mendengarkan orasi dukungan untuk tepi barat.

(hanz/tb)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak