covid-19 akan susah dilangkan.assets
TendaBesar.Com - Jakarta - Keberadaan covid-19 telah menimbulkan krisi berlarut bagi hampir seluruh Negara dan penduduk dunia. Betapa tidak pandemic covid telah meruntuhkan tatanan social, masyarakat dan prekonomian dunia.
Menyingkapi keberadaan makhluk yang besarannya 150 nano mili tersebut, pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman mengatakan bahwa Covid-19 sulit untuk dihilangkan.
Dicky mengatakan hal itu karena inang bagi virus penyebab Covid-19 bukan hanya dari manusia tapi juga hewan
"Kalau dihilangkan, dieradikasi itu sulit. Karena inangnya tidak cuma manusia ada juga di hewan. Syarat penyakit menular untuk bisa dieradikasi harus ada manusia saja inangnya. Covid ini tidak," kata Dicky, Sabtu (2/10/2021).
Menurut Dicky bahwa Fakta tersebut yang membuat Covid-19 sulit untuk dihilangkan. Bahkan kemungkinan terbesar Covid-19 akan menjadi endemik. Sebab mutasi terus berlanjut, potensi varian baru juga ada.
"Eradikasi (Covid-19) menjadi sangat mustahil. Sehingga pilihannya adalah endemik. Karena mutasi juga terus, potensi terjadi mutasi varian baru ada. Walaupun nanti seiring waktu akan semakin lemah. Karena semakin banyak manusia yang memiliki kekebalan dan virus sendiri mengarah ke kondisi yang lebih stabil," papar Dicky.
Namun untuk menjadi endemik Covid-19 membutuhkan waktu yang cukup lama dan prediksinya bisa lebih dari satu decade.
"Mungkin lebih dari dari 1 dekade. Artinya ketika dia (virus penyebab Covid-19 stabil, tidak banyak mutasi lagi," tutur Dicky
Catatan lain mengenai perubahan status pandemi menjadi endemik bukanlah kondisi atau pilihan yang akan dialami semua negara. Dan Negara dianggap berhasil sukses menghadapi itu adalah yang berhasil terbebas dari status endemik itu sendiri.
"Sama seperti demam berdarah, HIV. Di banyak negara menjadi endemik tapi banyak negara juga tidak. jadi tidaklah serta merta itu akan dialami semua negara, Negara yang sukses adalah yang berhasil terbebas dari status endemik itu sendiri. (fhj/tendabesar)
Tags
Nasional