Demokrasi Tak Berjalan dengan Baik karena Biayanya Terlalu Mahal

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla. katadata.co.id

TendaBesar.Com - Jakarta - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menilai demokrasi Indonesia saat ini sedang tidak berjalan dengan baik. demokrasi di negeri khatulistiwa ini sedang berada di persimpangan. 

Berbagai macam tragedi politik terjadi dan ini tidak baik untuk kesehatan toleransi kedepan. Menurut Kalla hal itu terjadi disebabkan oleh ongkos politik yang sangat mahal untuk mencapai kekuasaan.

"Apa masalah demokrasi kita? demokrasi kita terlalu mahal jadi tidak berjalan baik, untuk menjadi anggora DPR berapa? Bupati? untuk jadi calon saja butuh biaya," kata JK dalam acara mimbar demokrasi di kanal daring Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sabtu (13/2/2020).

JK mengatakan bahwa seseorang yang mencalonkan diri menjadi pimpinan suatu daerah dengan ongkos politik  yang mahal dianggap sebagai investasi yang harus dikembalikan. Maka, saat dirinya sudah berkuasa, jangankan menegakkan demokrasi, justru mereka melakukan korupsi untuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan.

Jika membandingkan antara tingkat kebebasan demokrasi dengan tingkat korupsi pejabat. Pada saat indek demokrasi menurun maka tingkat korupsi melambung.

"Saat angka indeks demokrasi menurun maka angka korupsi naik dan sebaliknya," jelas JK 

Oleh karena itu JK  mendorong agar demokrasi tetap menjadi patokan. Karenanya, dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus melakukan introspeksi, check and balance dengan memberikan kritik yang konstruktif kepada para pemangku jabatan.

"Maka tentu kita harus intropeksi di sisi kita, demokrasi harus jadi prioritas. Menjaga kepentingan kita untuk check and balance, ada kritik dalam pelaksanaannya," tutup JK (af/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak