Prestasi dan Kemampuan Militer Pejuang Palestina Semakin Mengkhawatirkan Israil

Oleh: Abdullah Haidir
Pengamat Timur Tengah

TendaBesar.Com - Opini - Perang Palestina terakhir ini, memang tampak sangat jomplang kalau sekedar dibanding-bandingkan dalam hitungan angka, baik dalam teknologi persenjataan, jumlah korban, gedung2 yang dihancurkan, dll. 

Namun perlu juga di lihat dari sisi lain. Kemajuan Al Qossam, sayap militer Hamas dan faksi bersenjata lainnya, sebenarnya sangat mengagumkan dalam perang yang kali ini mereka namakan 'Pedang Al Quds' (Saiful Quds). 

Hingga tulisan ini dibuat, sudah 3100 roket yg diluncurkan ke berbagai kota jajahan Israel dari Gaza. Sebagiannya terhalang oleh sistem pertahanan iron dome (kubah besi) kebanggaan Israel. Namun para pejuang rupanya sudah punya teknik tersendiri bagaimana roket2 tsb bisa lolos. Hasilnya cukup memuaskan, Tel Aviv dihujani roket hingga kota tsb menjadi sepi total karena penduduknya semua berada dalam bunker2 perlindungan. 

Kota2 lainnya kurang lebih sama. Kerusakan bangunan dan korban jiwa atau terluka juga terjadi meski tidak sebanyak yang dialami penduduk Gaza. Ada kesan juga pemerintah zionis tidak membuka semua fakta dari akibat serangan pejuang Palestina di kota2 jajahan mereka, tentu saja mereka khawatir hal tsb menjatuhkan moral warga Yahudi yg selama ini mereka janjikan keamanannya. 

Dalam perang kali ini pejuang Palestina keluarkan produk roket terbaru yang diberi nama Ayyash250. Namanya diambil dari nama Yahya Ayyash, salah seorang panglima Al Qosaam yg dibunuh zionis dalam sebuah operasi keji. 250 maksudnya adalah daya jangkaunya sampai 250 km. Salah satu sasarannya adalah airport Ramon yang berada di ujung perbatasan jajahan zionis yg berjarak 220 km dari Gaza. Lucunya, sehari sebelum airport Ramon diserang roket Al Qossam, pemerintah zionis baru saja mengumumkan bahwa penerbangan di airport Ben Gurion, Tel Aviv, di pindahkan ke airport Ramon dengan asumsi airport Ramon aman dari roket para pejuang... :)

Dengan demikian, kini tidak ada lagi wilayah Palestina jajahan zionis yang aman dari roket pejuang. 

Ada lagi, pejuang juga meluncurkan dua produk terbarunya dalam persenjataan mereka yg digunakan dalam perang ini, pertama adalah pesawat tanpa awak bermuatan peledak yg dikendalikan via remot yang mereka beri nama 'Shihab'. Mereka sebut dengan istilah 'thoiroh Shihab Al intihariyah' pesawat kamikaze Shihab. Sudah digunakan dengan sasaran beberapa proyek strategis zionis. 

Yang kedua adalah yang sangat terbaru dan terbilang mengagetkan, para pejuang ternyata sudah memiliki beberapa kapal selam tanpa awak yang juga bermuatan bahan peledak untuk menyasar proyek2 zionis di lepas pantai. Sasaran pertamanya adalah stasiun pengeboran gas milik zionis di laut tengah. Zionis mengakui adanya serangan itu dan menghentikan pekerjaan di stasiun tsb.

Demikianlah kemampuan militer para pejuang Palestina yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Itu semua diraih dengan segala keterbatasan yang sangat. Negeri Gaza yang kabarnya hanya seluas Jaktim dan Jaksel plus Depok diblokade kiri kanan depan belakang, namun mereka tetap tidak mau tunduk kepada penjajah. Bahkan justeru mereka berhasil mengembangkan persenjataannya.  Dan yang lebih penting lagi, mereka punya keberanian melawan penjajah! Apalah arti persenjataan paling mutakhir sekalipun kalau takut terhadap penjajah. 

Akhirnya kita sadar bahwa senjata yang jatuh di Tel Aviv dan membuat Yahudi panik, tidak datang dari Iran atau Saudi, atau negeri2 Islam lainnya, tapi dari para pejuang yang menyadari satu kaidah penting perjuangan;

ما أُخِذَ بالقُوة لا يُسْتَرَدُّ إلا بالقوة

"Yang diambil dengan kekuatan, tidak dapat dikembalikan kecuali dengan kekuatan".
Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak