TendaBesar.Com - Jakarta - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina terus terjadi di jalanan. Namun demikian tidak sebandignya perlengkapan peperangan membuat Ukraina ibarat kucing melawan singa.
Pada kondisi dan situasi yang semakin terdesak, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melalui sebuah video singkat menyampaikan pernyataan keras dimana ia menuduh Rusia akan menghabisi generasi Ukraina dengan mengebom kota-kota Negara tersebut dan membunuh anak-anak dan para pemuda Ukraina.
"Ini teror. Mereka akan lebih mengebom kota-kota Ukraina kami, mereka akan membunuh anak-anak kami. Ini adalah kejahatan yang datang ke tanah kami dan harus dihancurkan," kata Zelenskiy dalam pesan video singkat, seperti dilansir Reuter, Ahad (27/2/2022).
Zelenskiy juga menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia agar menghapus hak suara Rusia di Dewan Keamanan PBB. Hal itu diserukan Zelenskiy karena invasi Rusia ke Ukraina sudah mengarah pada genosida.
Diberitakan sebelumnya terdapat sebanyak 198 warga Ukraina tewas sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada Kamis, (24/2/2022).
Dari 198 warga yang tewas tersebut, tiga di antaranya merupakan anak-anak. Di samping itu terdapat sebanyak 1.115 warga terluka, 33 di antaranya adalah anak-anak.
Dari pihak kementerian kesehatan Ukraina disampaikan bahwa Rumah Sakit masih beroperasi dan memberikan pelayan kepada warga yang terluka.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Lyashko di tengah kesibukan para dokter dan perawat memberikan perawatan medis kepada korban perang.
Di sisi lain, Rusia mengklaim serangannya ke Ukraina hanya ditujukan pada sasaran militer.namun realitas di lapangan bahwa warga sipil telah menjadi korban, terbunuh dan terluka selama perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II itu.
Dilaporkan UNHCR yakni badan pengungsi PBB telah mencatat lebih dari 120.000 pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara yang kini porak-poranda itu ke negara tetangga sejak Rusia menyerang.
Sebagian besar warganya mencari situasi aman menuju Polandia dan Moldova. Ada juga yang ke Rumania, Slovakia serta Hongaria. Hal itu disampikan oleh Wakil Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Kelly Clements seperti dikutip CNN.
"Situasi diperkirakan akan semakin buruk. Kami sekarang melihat lebih dari 120.000 orang yang telah pergi ke semua negara tetangga," kata Kelly.
Kelly juga menyampaikan bahwa warga Ukraina yang mencari keamanan pada Negara-negara tetangga mendapatkan penerimaan yang luar biasa oleh otoritas lokal. Namun demikian lambat laun, hal itu akan menimbulkan masalah baru.
"Penerimaan yang mereka terima dari komunitas lokal, dari otoritas lokal, luar biasa. Tapi ini situasi yang dinamis. Kami benar-benar sangat hancur, tentu saja, dengan apa yang akan datang." Ujar Kelly.
Sementara itu beberapa Negara sebagai Bentuk Solidaritas dan simpatinya kepada Ukraina mereka mengibarkan Bendera Ukraina dalam bentuk penerangan di beberapa Bangunan Ikonik Sejumlah Negara tersebut.
Nampak bangunan-bangunan yang menjadi ikonik di sejumlah negara tersebut diterangi cahaya biru dan kuning, warna bendera Ukraina. Pencahayaan ini sebagai bentuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Ukraina setelah serangan Rusia.
Bentuk solidaritas tersebut terlihat pada Bangunan-bangunan yang menjadi ikonik di sejumlah negara diterangi cahaya warna bendera Ukraina. Pencahayaan ini sebagai bentuk mengekspresikan solidaritas kepada rakyat Ukraina setelah diserang Rusia.
Bentuk simpati itu dapat disaksikan pada beberapa bangunan ikonik berikut:
Benteng Nelayan (Fisherman's Bastion) yang ikonik di kastil Buda menyala dengan warna bendera Ukraina, setelah Rusia melancarkan operasi militer terhadap Ukraina, di Budapest, Hongaria.
Jembatan Samuel de Champlain menyalakan cahaya warna kuning dan biru untuk menunjukkan dukungan Kanada kepada rakyat Ukraina di Montreal, Kanada.
Colosseum kuno Roma diterangi dengan warna bendera Ukraina, di Roma, Italia.
Gerbang Brandenburg terlihat menyala dengan warna bendera Ukraina selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Berlin, Jerman.
Menara Eiffel di Paris, Prancis menyalakan cahaya biru dan kuning yang merupakan warna bendera Ukraina saat mendukung rakyat Ukraina setelah serangan Rusia.
Balai Kota Oslo terlihat diterangi dengan warna bendera Ukraina setelah Rusia melancarkan operasi militer terhadap Ukraina, di Oslo, Norwegia.
Gedung Komisi Eropa diterangi dengan warna bendera Ukraina, di Brussel, Belgia.
(ahi/tb)