TendaBesar.Com - Jakarta - Ditemukannya bermacam vaksin yang ditenggarai dapat menjadi penangkal wabah covid-19 tidak luput dari berbagai kehawatiran masyarakat. Hawatir tentang kehalalan vaksin hingga kekhawatiran tentang efek samping yang bakal ditimbulkan.
Merespon hal itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA memperingatkan kepada seluruh dunia bahwa salah satu vaksin Covid-19 yakni vaksin Moderna bisa menyebabkan efek samping pada beberapa orang.
Hal itu disampaikan karena ditemukan pasca uji coba vaksin dilakukan terdapat sejumlah kecil peserta mengalami pembengkakan wajah sebagai efek samping. Efek samping pembekakan wajah itu disampaikan dokter bedah plastik, Dr. Amir Karam.
"Jadi apa yang mereka lihat dalam uji coba 30.000 peserta yang dilakukan Moderna, mereka menemukan sekitar tiga dari pasien tersebut bereaksi terhadap filler. Reaksi itu terlokalisasi di tempat filler disuntikkan, jadi dalam beberapa kasus terjadi di bibir dan pipi," papar Karam, sebagaimana dilansir Al Arabiya, Selasa (5/1/2020).
Karam menjelaskan bahwa pada saat seseorang divaksin, sistem kekebalannya meningkat. Namun bagi mereka yang melakukan filler maka sistem kekebalan dapat menargetkan area di mana filler berada. Karenanya vaksin moderna dapat menyebabkan respons peradangan yang lebih kuat.
Namun demikian Karam menyampaikan bahwa Efek samping tidak boleh menghentikan orang untuk vaksinasi dan semua reaksi yang terkait dengan filler telah dapat diobati.
“Saya kira kalau terlokalisasi, jenis reaksi yang ada sangat ringan. Hanya di daerah yang bengkak, jika itu terjadi langkah pertama adalah menghubungi dokter yang menyuntikkan filler”, kata Karam.
Karam juga merekomendasikan jika seseorang mengalami reaksi alergi yang parah supaya segera mencari perawatan darurat.
Pada bulan Desember 2020, dua orang yang disuntik vaksin Pfizer-BioNTech di Inggris melaporkan bahwa dia mengalami reaksi anafilaksis, yang dapat menyebabkan tenggorokan bengkak, kesulitan bernapas, dan kesulitan menelan.
Orang-orang yang memiliki riwayat anafilaksis terhadap vaksin, obat atau makanan apa pun telah diimbau oleh regulator Inggris untuk tidak menggunakan vaksin tersebut. (fhj/tendabesar)