Sosok Muda Pejuang Pendidikan Itu Menghadap Rabb-nya Sebab Covid-19


TendaBesar.Com - Bogor - Usianya masih muda, idialismenya tertanam dalam setiap taushiah yang dia sampaikan kepada para guru di sekolahnya. Sososknya yang mengayomi dan menjadi saudara, sahabat, kakak juga adik bagi sesama pejuang pendidikan di sekolahnya membuat sosoknya begitu dikenang di saat kepergiannya.

Sosok tersebut adalah Ust. Cahya Supriadi, S.Si, Kepala Sekolah Dasar Islam Tahfidz Al Qu’an (SDITA) El Ma’mur Bogor.

Kepergiannya yang begitu cepat membuat para guru dirundung sedih. Berbagai kebaikannya dalam memperjuangkan hak-hak guru terngiang kembali dalam memori para guru partner kerjanya.


Tak ayal kenangan-kenangan itu membuat para guru tak kuasa menahan air mata sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap jenazah beliau yang sebentar lagi akan bertemu Rabb-nya.

Fuji Eka Riani salah seorang guru di lembaga yang beliau pimpin bercerita sambil tak henti-hentinya menangis terisak menceritakan kebaikan-kebaikan dari sosok yang sangat dikagumi di lembaga tersebut.

Almarhum adalah sosok yang sangat bersahabat. Sosok yang friendly, sosok yang mampu menempatkan diri sesuai porsinya. Ada kalanya beliau seperti seorang ayah dari anak-anaknya. Adakalanya dia berlaku seperti sahabat dari teman-temannya. Adakalnya juga berbuat seperti seorang kakak dari adik-adiknya juga sebaliknya.


“Iya beliau adalah sosok yang sangat luar biasa. Taushiahnya menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Perilakunya yang santun, kadang tegas, kadang lembut menjadi hal yang amat berkesan selama bersama beliau”, tutur Fuji sembari terisak.

Kepergiannya di usia 38 tahun, meninggalkan seorang istri dengan 5 orang anak yang tergolong masih kecil-kecil. Bahkan salah satu anaknya masih tergolong bayi. Tak bisa dibayangkan betapa sedih keluarga yang ditinggalkan. Tulang punggungnya yang selama ini dibanggakan, harus pergi meninggalkan mereka dalam kecemasan. Namun demikianlah yang namanya ajal, ketika dia datang. Dia tak peduli yang akan dipanggilnya seseorang yang masih memiliki banyak tanggungan. Tak bisa diundur walau hanya sepenggal detik dalam kenangan.


Kini sosok itu telah kembali ke peraduan Rabb-nya. Selamat jalan saudaraku, Allah lebih mencintaimu. Semoga Dia menempatkanmu di Syurga terindah yang  dijanjikan bagi mereka yang beriman. (mhi/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak