TendaBesar.Com - Jakarta - Tidak cukup dengan mencaplok berbagai negara di dunia, China trus bermanuper dengan berbagai negara yang berbatasan dengannya.
Tentara China sempat terlibat bentrokan dengan tentara India di sepanjang perbatasan Ladakh yang dipersengketakan ke dua negara tersebut.
India menyalahkan China atas bentrokan yang terjadi, sebab ada upaya dari Beijing melakukan perbuatan tidak terpuji yakni mengubah status quo antara ke dua negara di wilayah Ladakh Timur.
"India bertanggung jawab atas keamanan perbatasan dan semua kegiatan tentara keamanan India berada pada garis LAC (Garis Kontrol Aktual), kami berharap hal yang sama dilakukan pihak China", kata Jubir Kementrian Luar Neger India Anurag Srivastava.
Awalnya india mengatakan bahwa ada 3 tentaranya tewas dalam bentrokan di wilayah Ladakh tersebut, namun para perwira mengaku ada 17 serdadu yang sakit juga meninggal akibat luka-luka yang mereka derita, Selasa (16/6/2020)
Srivastava mengatakan kedua belah pihak telah melakukan perundingan pada 6 Juni 2020 melalui saluran militer dan diplomatik. Dalam pertemuan tersebut disepakati penurunan eskalasi di perbatasan yang dipersengketakan tersebut.
"Kami tetap yakin akan perlunya menjaga dan merawat perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan, namun demikina pada saat yang sama kami ingin memastikan kedaulatan dan integritas teritorial India", tegas Srivastava
Sementara di pihak China tidak menyebutkan adanya korban di pihak serdadu mereka. Namun justru pemerintah China menuding tentara India telah melintasi perbatasan.
Zhao Lijian, Jubir kementerian luar negeri China mengatakan, tentara India telah melakukan provokasi, melewati perbatasan yang dipersengketakan.
"Tentara India telah melakukan provokasi, melewati perbatasan, serta menyerang personel China hingga menyebabkan konprontasi fisik yang serius", kata Zhao
Baik India maupun China sama-sama membantah adanya kontak senjata. Keduanya bersikeras bahawa tidak ada kontak senjata di antara kedua militer tersebut.
Dalam keterangannya tentara China mengatakan tidak ada kontak senjata pada insiden tersebut.
"Tidak ada tembakan yang dilepaskan pada insiden tersebut", kata militer China.
Meskipun tidak masuk akal jika ada kejadian bentrokan antara militer dua negara yang menyebabkan kematian dengan jumlah yang cukup besar, namun dibantah adanya kontak sebjata.
Hingga berita ini dirilis, masih simpang siur senjata apa sebenarnya yang digunakan kedua militer itu pada saat mereka bentrok sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia. (af/tendabesar)