Berebut Simpati Publik Dengan Cara Saling Tuding, Pemkot Surabaya VS Pemprov Jatim


TendaBesar.Com - Surabaya - Masih berkaitan dengan virus corona atau covid-19, Pemkot Surabaya menuding Pemrov Jatin salah dalam merilis jumlah kasus pasien positif.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya mengatakan bahwa kasus konfirmasi positif corona yang dirilis Gugus Tugas Jawa Timur (Jatim) tidak valid.

Kordinator Gugus Tugas Penanganan covid-19 Surabaya Febrian Rahmanita mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan investigasi data yang dirilis tersebut ke lapangan, hasilnya tidak sama dengan apa yang ditemukan. Perbedaannya jauh sekali.

"Saya pernah mendapatkan angka dalam rilis itu 280 positif, kemudian kita teliti ke lapangan, ternyata hasilnya cuman 100. Setelah dicek secara seksama ternyata cuman 100, selebihnya itu bukan orang Surabaya. Puskesmas sudah cek itu, ternyata orangnya tidak ada di alamat itu", kata Feny sapaan akrabnya, Kamis, (18/6/2020).

Hal ini sering dilakukan oleh pemprov Jatim. Tidak hanya sekali, bahkan beberapa kali dan setelah penelusuran pemkot hasilnya tidak sesuai.

Feny membeberkan kesalahan data yang dilakukan oleh pemprov Jatim, misalnya pada tanggal 14 Juni Gugas Tugus Percepatan Penangan covid-19 Jatim merilis ada 180 warga Surabaya terpapar, namun setelah dicek ternyata cuman 80 orang.

Demikian juga pada 15 Juni, pemprov mengumumkan ada 280 yang positif covid-19, namun setelah dicek dilapangan ternya cuman 100 doang.

Selanjutnya kata Peny, pada 16 Juni pihaknya menerima konfirmasi 149 warga Surabaya terjangkit covid-19, namun setelah dicek di lapangan ternyata hanya 64 orang.

"Kami turun ke lapangan begitu mendapatkan data dari pemerintah provinsi, lalu kita cek ke lapangan, puskesmas langsung mencari alamat yang tertera untuk memastikan benarkah orang tersebut di sana, tinggalnya, alamatnya", kata Peny.

Di akui Peny terjadinya mis antara data pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya, karena adanya data pasien ganda, juga adanya pasien terpapar covid yang sudah tidak berdomisili di Surabaya, meskipun KTP-nya masih di Surabaya.

Peny berharap agar Gugus Tugas Penanganan covid-19 Provinsi Jawa Timur lebih dahulu memvalidasi data yang ada sebelum dirilis ke hadapan publik.

Di tempat terpisah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono membantah tudingan Gugus Tugas Pemkot Surabaya  atas tuduhannya terhadap Gugus Tugas Pemrov Jatim tentang positif covid-19 yang dirilis pemprov tidak valid.

"Selain kami mencari, ada juga laporan itu dari dinas kabupaten/kota. Kita melakukan pengecekan juga ke lapangan dibantu BNPB, tidak mungkin salah atau tidak valid, sekali lagi tidak mungkin, sebab ini perang kita dengan covid", kata Heru, Kamis, (18/6/2020)

Heru mengatakan bahwa data yang dirilis Gugus Tugas Penanganan covid-19 Pemprov Jatim adalah data yang sebenarnya, data yang riil sesuai laporan dari masing masing dinas kesehatan kabupaten/kota dan validasi di lapanga. 

Lalu data siapa yang benar dan data mana yang salah, tentu hanya mereka dan Tuhan yang tau. Cukuplah mereka saling introspeksi apabila ada kesengajaan. (saf/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak