Membangun Basis Sosial "Konsep" Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ~ Anis Matta ~



Oleh: Irfanejo

TendaBesar.Com - Opini - Sebagai partai baru, Partai Gelora Indonesia harus mengawali langkah dengan membangun basis sosial yang benar. Basis sosial adalah tata sosial, struktur dan komposisi sosial yang ada di masyarakat. 

Sebagai entitas politik yang punya orientasi menang pemilu dan memimpin maka perlu membangun basis sosial.

Anis Matta dalam pendalaman materi di awal-awal persiapan pendirian partai menyampaikan bahwa pengalaman lebih 20 tahun di pergerakan dakwah dan politik memberikan pelajaran bahwa kita harus memulai bangunan sosial kita yang lengkap dan komprehensif.

Rasulullah SAW di awal misi Kenabiannya membangun struktur sosial yang lengkap dan komprehensif. Struktur sosialnya lengkap; di awal dakwah bergabung Khadijah istri Rasulullah SAW sekaligus pebisnis, ada Abu Bakar yang humble dan mudah merekrut orang, ada Ali bin Abi Thalib yang cerdas dan briliyan, ada juga Zaid bin Haritsah yang berlatar belakang budak. 

Abu Thalib paman Rasulullah SAW walaupun belum masuk Islam tetapi menjadi orang yang mem-back-up dakwah Rasulullah SAW, karena Abu Thalib juga salah satu tokoh masyarakat Quraisy yang sangat disegani.

Berikutnya menyusul bergabung Utsman bin Affan konglomerat saat itu lewat ajakan Abu Bakar. Bergabung juga Abdurrahman bin Auf yang juga seorang konglomerat dan sangat dermawan dan banyak memback-up dakwah Rasulullah SAW. Dan kemudian banyak lagi yang bergabung dengan Rasulullah SAW mewakili semua struktur masyarakat, semua usia, semua kabilah, semua profesi atau kompetensi, bahkan dalam siroh juga kita mengenal Abdullah Ummi Maktum yang mewakili kalangan difabel karena beliau buta matanya.

Jadi sejak awal misi kenabian Rasulullah SAW dibangun dengan landasan sosial yang kokoh dan kuat. Ditopang oleh kekuatan sumber daya manusia yang lengkap serta fungsional dalam peran-perannya. 

Partai Gelora Indonesia harus memulai langkah awalnya sebagaimana Rasulullah SAW memulai misi kenabiannya yaitu dengan membangun landasan sosial yang kokoh dan kuat. Langkah awal adalah memulai dengan berkomunikasi dan merekrut sumberdaya manusia dari berbagai struktur masyarakat, berbagai macam usia, berbagai macam kelompok masyarakat dan juga berbagai macam profesi atau kompetensi. 

Sejak awal subyek dan obyek masyarakat yang disasar adalah semua lapisan masyarakat dan semua basis teritorial. Hal ini membawa konsekuensi SDM Partai Gelora Indonesia menjadi manusia-manusia yang terbuka, komunikatif dan adaptif. Terbuka, komunikatif dan adaptif adalah performa yang harus menjadi karakter dasar para fungsionaris partai, karena Anis Matta menekankan bahwa tantangan partai kedepan adalah kemampuan mengelola dan berinteraksi dengan masyarakat Indonesia yang "multikultural".

Partai yang dibangun dengan landasan sosial yang kokoh dan kuat seperti yang tergambar diatas akan menjadikan partai bukan hanya sekedar sebagai entitas politik saja tetapi sekaligus menjadi entitas sosial yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. SDM partai bukanlah SDM yang elitis dan teralienasi dari masyarakatnya, justru SDM partai menjadi inisiator dan katalisator seluruh aktivitas kebaikan di tengah-tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, SDM partai harus mulai berkomunikasi dengan semua lapisan masyarakat, berkomunikasi dengan semua cara komunikasi yang tepat dan relevan. Anis Matta menjelaskan ketika berbicara tentang peran maka peran kita dalam masyarakat adalah menggabungkan dua hal; memahami kebutuhan masyarakat di lingkungan kita, di zaman kita dan di tempat kita, kemudian melihat kemampuan kita dimana dengan kemampuan itu kita berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

Anis Matta sebagai Ketua Umum Partai Gelora Indonesia menyampaikan bahwa untuk berhasil membangun basis sosial yang lengkap, kokoh dan kuat membutuhkan SDM  partai yang hati dan kepribadiannya seperti "KARPET". Di karpet semua orang bisa duduk diatasnya. Semua agama, semua golongan, semua etnis, dan semua kompetensi bisa duduk diatas karpet.

Filosofi karpet dari Anis Matta ini mengajarkan kita bahwa SDM Partai Gelora Indonesia bisa memberikan kenyamanan psikologis dan emosional kepada semua orang, hatinya lapang menerima semua orang, memang ada perbedaan, tetapi semua perbedaan itu dapat di kelola dan semua orang merasa tertampung dan terakomodasi.

Hati dan kepribadian seperti karpet ini adalah pintu gerbang untuk membangun gelombang sosial di masyarakat sehingga mampu melibatkan banyak orang dalam proyek-proyek kebaikan yang dilakukan Partai Gelora Indonesia.

Mewujudkan Indonesia menjadi kekuatan lima besar dunia membutuhkan keterlibatan banyak orang dan semua elemen bangsa. Setiap SDM Partai harus memulai menghimpun semua elemen bangsa satu demi satu sehingga akan membentuk basis sosial masyarakat yang kokoh dan kuat.

SDM Partai Gelora Indonesia harus segera membentuk kepribadian dirinya seperti karpet ini, lapang hatinya menerima perbedaan tetapi mampu menampung kepentingan semua orang dan semua orang mendapatkan kenyamanan psikologis dan emosional, dimana pada ujungnya dengan semua itu banyak orang yang akan terlibat bekerja dan berkorban bersama Partai Gelora Indonesia.

Hati dan kepribadian seperti karpet ini lah yang mampu membangun kolaborasi kreatif dengan semua elemen bangsa dan di masa depan akan mewujudkan kekuatan ril politik baru yang mampu memberi arah baru untuk Indonesia yang lebih baik.

Anis Matta selalu memotivasi untuk terus mengkomunikasikan ide dan gagasan Arah Baru Indonesia kepada semua orang dan lapisan masyarakat. Kalimat merdeka diteriakan terus oleh pahlawan-pahlawan Indonesia puluhan tahun, dan banyak yang mengatakan itu mimpi, tapi para pahlawan itu percaya bahwa suatu saat kemerdekaan Indonesia akan menjadi kenyataan. Dan ternyata teriakan-teriakan itu akhirnya menjadi kenyataan pada 17 Agustus 1945.

Komunikasi adalah cara kita menyampaikan ide, dan juga cara kita menjalin hubungan dengan masyarakat. Dengan komunikasi pula kita bisa mendapatkan respon dan aspirasi dari masyarakat. Interaksi sosial terjadi karena adanya komunikasi. 

Saatnya kita penuhi pikiran-pikiran masyarakat dengan pikiran positif, pikiran optimisme, pikiran masa depan cerah, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sedang menuju kesuksesan.

Krisis Covid-19 ini adalah bagian dari ujian sekaligus tantangan naik kelas, atau mungkin juga install ulang kehidupan berbangsa dan bernegara ke kualitas yang lebih baik. Partai Gelora Indonesia lahir pada situasi krisis dan mulai bekerja pada situasi krisis, dan Insya Allah bisa berkontribusi untuk mengatasi krisis.

Anis Matta pernah menutup pidatonya dihadapan aktivis KAKAMMI dengan mengutip kata-kata motivasi kepemimpinan;

Hard Times Create Strong Leader
Strong Leader Create Good Times
Good Times Create Weak Leader
Weak Leader Create Hard Times

Semoga lahirnya Partai Gelora Indonesia ditengah krisis akan pula melahirkan Strong Leader untuk Indonesia. Amiin.

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak