Serial Leadership di Arah Baru “Mindset”


Oleh: Irfanenjo
Fungsionaris Gerakan Arah Baru Indonesia

TendaBesar.Com - Opini - “You're what are you thinking about” (Anda adalah apa yang Anda pikirkan). Demikianlah quote popular ketika kita bicara tentang motivasi pengembangan diri dan kepemimpinan.

Memang semua dimulai dari pikiran atau biasa kita sebut dengan “mindset”. Apa itu mindset? Mindset artinya serangkaian pemikiran yang membentuk dasar pemikiran seseorang dalam memandang sesuatu. Mindset adalah kata lain dari pola pikir.

Beberapa pengertian mindset menurut para ahli adalah suatu set atau rangkaian pemikiran yang membentuk kebiasaan berpikir dari individu.

Ketika kita bicara tentang leadership atau kepemimpinan di arah baru maka leadership yang dimaksud adalah leadership yang sesuai dengan narasi arah baru. Sehingga mindset yang harus dibangun adalah mindset tentang narasi arah baru Indonesia yang sudah sering disampaikan penggagasnya yaitu Anis Matta. 

Mindset ini penting agar kita punya gambaran sifat, karakter atau skill kepemimpinan apakah yang relevan untuk menjadikan narasi arah baru Indonesia menjadi kenyataan bukan hanya sampai di pikiran saja. Anis Matta sering mengingatkan bahwa kenyataan atau fakta adalah realitas kedua, realitas pertama adanya di pikiran. 

Jadi kenyataan pada sesungguhnya dimulai dari pikiran, diimajinasikan dulu dalam pikiran kemudian nanti dengan segala perangkat pengetahuan dan keterampilan menjadi kenyataan. Mindset leadership di arah baru kira-kira mencakup beberapa hal:

1. Perubahan yang begitu cepat. 

Perubahan di era sekarang terjadi begitu cepat, ini karena sekarang dunia memasuki era overload informasi (keberlimpahan informasi) disebabkan memasuki era teknologi informasi yang pertumbuhannya begitu cepat. Mindset kepemimpinan di arah baru adalah mindset yang “open mind” terbuka dan juga adaptif. Artinya kepemimpinan di arah baru membutuhkan karakter kepemimpinan yang memiliki pikiran terbuka tetapi bersamaan itu juga adaptif. Mindset ini menjadikan seorang pemimpin selalu bisa relevan dengan keadaan dan situasi yang melingkupinya. Terbuka dengan ide-ide baru serta mampu beradaptasi dengan ide-ide tersebut yang kemudian berkolaborasi untuk merealisasikan ide-ide tersebut. Ide-ide baru inilah yang selalu lahir tiap detik sehingga mendorong perubahan terjadi dalam semua aspek.

2. Core Value (nilai-nilai fundamental). 

Perubahan yang begitu cepat tidak juga di respon atau disikapi secara spontan dan tanpa filter. Karena tidak semua perubahan itu baik untuk kita dan masa depan dunia. Disinilah diperlukannya setiap “leader” di arah baru memiliki “core value” (nilai-nilai fundamental) yang menjadi landasan idealisme yang menentukan arah dan tujuan perubahan. Dalam narasi Arah Baru Indonesia Islam menjadi referensi core value dalam melakukan perubahan. Eksplorasi nilai-nilai Islam terus-menerus dilakukan agar selalu aktual dalam menyikapi setiap persoalan atau peristiwa yang terjadi. Nilai-nilai Islam yang universal diyakini menjadi nilai-nilai yang juga berlaku dalam kehidupan ummat manusia sehari-hari. Core value ini wajib dimiliki oleh leader di arah baru agar kepemimpinannya tetap dalam nilai, arah dan tujuan yang benar. Perubahan yang dilakukan juga berbasis pada nilai, arah dan tujuan yang benar.

3. Pengetahuan adalah alat baca masa depan. 

Pengetahuan adalah alat baca untuk memprediksi masa depan. Semakin banyak pengetahuan maka semakin banyak informasi yang diperoleh untuk manganalisa masa depan.Oleh sebab itu pengetahuan harus bertumbuh dan berkembang seiring waktu. Mindset leader di arah baru harus selalu menjadikan pengetahuan selalu bertumbuh dan berkembang. Jadi leader di arah baru selalu menjadikan dirinya sebagai pembelajar cepat, sehingga pengetahuan yang dimiliki terus ter-upgrade dan selalu relevan dengan situasi terkini dan masa depan.

4. Kolaborasi. 

Leader di arah baru memahami dan menyadari bahwa kompetensi dan kapasitas pengetahuan, pemikiran dan skil dirinya sifatnya terbatas. Sehingga harus disadari bahwa setiap leader di arah baru bukanlah superhero atau superman yang bisa bekerja sendirian. Sejak awal,mindset leader di arah baru harus menyadari sesadar-sadarnya bahwa diperlukan kolaborasi dan kerja tim dalam menyelesaikan setiap tugas atau pekerjaan, seorang leader di arah baru selalu membutuhkan orang lain.
5. Goal Oriented (berorientasi pada tujuan. 

Leader di arah baru selalu berorientasi pada tujuan. Semua peta jalan yang diciptakan dan dilalui hanya semata-mata untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Mindset ini penting karena tantangan leader di arah baru ke depan adalah konsisten terhadap pencapaian tujuan ditengah gelombang ujian da rintangan.

Lima mindset ini harus dimiliki oleh leader di arah baru, karena ini akan menjadi titik tolak bekerja dan berkarya.

Lalu bagai mana kita membangun mainset? Diantara Kiat Praktis Membangun MINDSET 

1. Selalu peka dan update terhadap peristiwa dan perubahan yang terjadi di sekitar dan lingkungan strategisnya.

2. Selalu terbuka dan menerima ide-ide baru, biasakan mendengar orang lain

3. Rajin mengakses informasi dan pengetahuan penting lewat jurnal atau kajian-kajian ilmiah.

4. Biasakan beradaptasi dengan hal-hal baru atau lingkungan baru, jangan terbiasa dengan zona nyaman. 

5. Mencoba hal-hal baru, sesekali melakukan eksperimen tentang ide-ide baru, agar memiliki pengalaman.

6. Biasakan membaca Al Quran, sunnah dan siroh diiringi dengan tadabbur, jadikan sebagai referensi  dan inspirasi kehidupan.

7. Banyak membaca buku, artikel atau jurnal ilmiah,diiringi dengan mengkajinya.

8. Biasakan bergaul dan berinteraksi dengan banyak orang dan banyak latar belakang.

9. Cobalah bekerjasama dengan orang lain dalam proyek-proyek kebaikan.

10. Belajar focus pada tujuan, selalu mencoba untuk konsisten dalam mencapai tujuan.

Demikian semoga bermanfaat..Wallohu’alam..

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak