Forum Pemikiran dan Peradaban Kuala Lumpur, Terjemahan Dialog Jarak Jauh AM


Diterjemahkan Oleh: Syeikh ibnu Said Al Boney

TendaBesar.Com - Jakarta - Assalamu alaikum Wr.Wb

Saya berterima kasih khususnya kepada penyelenggara dengan adanya Forum ini di mana kita masih dalam kondisi mu'tazilah ( stay at home) Bersama Corona. 

Mari kita sedikit jauh memperhatikan apa yang akan terjadi pada dunia pasca corona.

Pertama,  ada beberapa hal yang bisa kita cermat dari ulasan DR Wadhdhoh tadi. 

Kita (umat Islam) sepanjang sejarah baik sebelum dan selama Wabah Corona kita telah menyaksikan adanya perang peradaban. Sejak Amerika mendefinisikan musuhnya yg sebenarnya adalah China dan Rusia pada tahun 2015 lalu, kita menyaksikan secara teoritis ilmiah, sedang secara operasional kita sekarang menyaksikan fase baru pertempuran yg dinamakan Habrick War (Ma'rokah Hajinah)  

Utk pertama kalinya  sejak  sejarah kebangkitan China, sejak 40 tahun yg lalu China menjadi negara yang paling mengambil manfaat dari proses globalisasi dunia. Pilar-pilar kebangkitan China sangat relevan dengan dunia. Teknologinya relevan.  Jaringan komunikasi relevan,  produk-produk nya juga relevan dengan kebutuhan pasar dunia. Artinya Semua produk China yg diekspor  diproduksi di dalam negeri. Bahkan Eropa adalah pengguna terbesar produk China di seluruh dunia. 

Sekarang semua kekuatan ini khususnya  Amerika mulai menjadikan China sebagai musuhnya di Shaf pertama. Dan ini akan berbalik pada masa depan politik Eropa terhadap China. 

Kalau kita perhatikan 1/3  ekonomi China sangat bergantung  pada dunia. Benarkah apa kata DR Waddhoh bahwa China sebenarnya negara yang paling mengambil manfaat dari iklim globalisasi. Dan ini yg kita saksikan sejak tahun 90an di mana terjadi pergeseran sistem ekonomi di China dari komunisme menjadi kapitalisme. Dan sejak itulah China menjadi negara yg banyak mengambil manfaat dari globalisasi.

Namun sekarang tidak mudah bagi China dalam kondisi deglobalisasi, dan permusuhan Amerika, serta sikap Eropa sangat memengaruhi kondisi dalam negeri China terutama masalah ekonomi. 

Misalnya Corona saat ini membuka realita baru bagi bangsa Amerika bahwa 80-90 % produk kesehatan di Amerika adalah impor dari China baik alat kesehatan atau obat-obatan. Dalam kondisi konflik dan permusuhan terhadap China Mereka tidak siap.  Pilihannya adalah memproduksi alat kesehatan baik alat atau obat-obatan dari dalam negeri. Kondisi ini justru akan mengurangi impor dari China dan tentu saja merugikan China. 

Bingkai yang perlu menjadi perhatian kita dalam konflik peradaban ini adalah tidak adanya misi (proyek) peradaban yang dibawa kedua belah pihak.  Misinya hanyalah mengalahkan satu sama lain.

Masalah dunia saat ini yg kita saksikan adalah tidak adanya narasi peradaban baik dari Amerika, Rusia, China,  maupun Eropa. Saya melihat Proyek Jalur Sutra China hanyalah proyek menyambung transportasi laut dan udara, dan tidak membawa misi peradaban yg sebenarnya secara pemikiran bagi bangsa China. 



Jadi ketika melihat China bergeser dari sistem sosialisme ke kapitalisme itu hanyalah sebuah eksperimen dalam negeri, dan sekaligus menunjukkan kegagalan sistem sosialisasi dalam menciptakan kesejahteraan bangsa China. Kebangkitan ekonomi ini adalah respon dari permasalahan internal, dan bukanlah cerminan dari narasi peradaban yg dibawa bangsa China. 

Ketika kita menelisik sejarah Islam di mana waktu itu ada dua peradaban Romawi dan Persia, maka kita dapat kebangkitan Islam bukanlah karena kekalahan sebuah peradaban, namun sejak awal munculnya membawa narasi pemikiran Islam yg dibawa kenabian sebagai proyek pemikiran, sebelum akhirnya menjadi proyek peradaban. Sedangkan China sejak awal tidaklah membawa misi peradaban apapun. 

Saya cenderung melihat kondisi sekarang ini lebih pada efek dari konflik peradaban daripada sekedar menuju keseimbangan sistem baru yg disepakati semua bangsa. Karena kebangkitan China itu berbeda, dan di satu sisi sikap Amerika sebagai kekuatan dunia mewajibkan ia bertindak dengan apapun sehingga China tidak dapat sampai pada puncak peradaban yang ia bisa. 

Dalam kondisi sekarang ini saya cenderung mengataan bahwa setelah krisis Corona ini bisa menyebabkan krisis ekonomi. Lalu akan terjadi  krisis sosial dan berkembang menjadi krisis politik. 

Krisis politik yang akan berkembang nanti menurut saya adalah krisis politik yang berbeda, yaitu krisis politik dalam negeri di Masing-masing negara. 

Wabah Corona ini akan menyebabkan Masing-masing negara menata urusan dalam negerinya, dan ini bukan berarti deglobalisasi. Namun setiap negara akan sampai pada keseimbangan baru dan pada akhirnya bangsa-bangsa akan sampai pada keseimbangan sistem global baru yg disepakati bersama.

Kebanyakan orang yang tidak mengetahui China dari dekat akan mengira bahwa konflik yg dihadapi China saat ini hanyalah perang dagang.  

Tidak banyak di ekspos oleh media bahwa China sebenarnya juga menghadapi potensi konflik sosial dalam negeri dan perpecahan yang sangat nyata dan kuat. Konflik dan perpecahan ini bisa menyebabkan tsaur ( pemberontakan) dalam negeri.  Itu juga yg di hadapi Amerika dan juga negera-negara Eropa.

Konflik sosial yang akan terjadi di setiap negara akan sangat menentukan sistem baru di setiap negara. Sistem ini akan sangat memengaruhi hubungan antarbangsa ke depan. 

Wallahu a'lam.



Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak