Rachland Menuding Belva Memiliki Kepntingan “Meraup Keuntungan”



TendaBesar.Com - Jakarta - Rachlandd Nasidik, Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (PPD) meminta CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara untuk mencabut Ruangguru dari kemitraan bersama pemerintah dalam proyek Kartu Prakerja.

Jika Belva tidak melakukannya, maka pengunduran dirinya dari jabatan staf khusus milenial Presiden Joko Widodo tak lebih dari hanya untuk melindungi kepentingan bisnisnya di Ruangguru.

Rachland mengatakan " Saudara Belva, CEO Ruang Guru sebaiknya membawa Ruangguru mundur dari kemitraan KP dengan pemerintah. Mundur dari stafsus itu sebagai bukti akal budi. Ruangguru masih dipertahankan sebagai mitra itu bukti akal-akalan," ujar Rachland, Rabu, (22/4/2020).

Sebagaimana diketahui halayak bahwa Belva resmi mundur dari stafsus presiden Jokowi pada Selasa, 21 Aptil 2020 kemarin setelah polemik Ruangguru yang dimilikinya ikut sebagai mitra Kartu Prakerja. Ruangguru adalah salah satu dari delapan perusahaan start-up yang menjadi mitra Kartu Prakerja pemerintah.

Pendiri PPD itu menilai bahwa pengunduran diri Belva sebagai stafsus milenial presiden Jokowi adalah manifestasi dari tuntutan publik atas dugaan konflik kepentingan Ruangguru sebagai mitra proyek pemerintah dalam kepesertaan proyek Kartu Prakerja.

Rachland  menyampaikan, akar konflik kepentingan itu bukan bersumber dari kantor Kementerian Koordinator Perekonomian yang selama ini disebut Belva sebagai pihak yang berwenang menentukan kepesertaan Ruangguru. 



Namun demikian Rachland juga tidak menampilkan bukti-bukti yang kuat jika keikut sertaan Ruangguru dalam kemitraan prakerja penuh dengan konflik kepentingan.

Rachland yang juga Politikus kawakan Partai Demokrat ini menuding Belva memiliki kepentingan untuk meraup keuntungan dari proyek prakerja dengan membuat Ruangguru sebagai mitra pemerintah. Ia tak habis pikir kenapa Ruangguru masih diperkenankan menjadi mitra Kartu Prakerja.

"Ruangguru seharusnya memang tidak pernah punya tempat di ruang stafsus presiden, Kecerdasan dan integritas yang seharusnya berkantor di seluruh ruang istana," tutur Rachlandd.

Sementara itu Belva yang juga CEO Ruangguru menyampaikan pengunduuran dirinya didasarkan pada polemic yang terjadi di masyarakat atas keikut sertaan Ruangguru dalam Kartu Prakerja. “Saya mengundurkan diri agar polemic ini tidak berkepanjangan, hawatir presiden fokusnya terbagi antara menghadapi covid-19 dan juga polemik kemitraan ruangguru”, katanya. 

Anak muda bertalenta ini juga telah mengklarifikasi bahwa sejak awal dirinya tidak pernah mengikuti proses pemilihan mitra prakerja tersebut. Ia menyebut proses itu menjadi kewenangan Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja. Ia mengatakan bahwa penentuan mitra dilakukan tanpa intervensi siapa pun.

Belva dengan tegas membantah tuduhan Rachland, jika keberadaan Ruangguru sebagai mitra menguntungkan salah satu pihak. Belva mengklaim bahwa prosesnya jelas dan mitra yang terlibat dalam kemitraan jumlahnya mencapai puluhan dengan total lebih dari 2.000 kelas di berbagai bidang.

Anak muda milenial itu juga menjelaskan bahwa kebijakan prakerja adalah bagian dari kampanye presiden Jokowi dari pertengahan tahun 2019. Sementara dirinya ditunjuk sebagai stafsus presiden, baru pada bulan November 2019.

Di tengah kondisi yang serba sulit seperti ini, siapapun mudah berasumsi, namun yang semestinya dilakukan sebelum melempar tuduhan adalah melakukan klarifikasi kepada yang memberikan mandat dalam hal kemitraan Kartu Prakerja tersebut, otomatis dalam hal ini adalah pemerintah pusat melalui Kmenko perekonomian, sebab tuduhan yang tidak berdasar akan menjadi fitnah dan membunuh kreatifitas anak bangsa. (ah/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak