CEO Ruangguru “Belva” Menjawab Tuduhan



TendaBesar.Com - Jakarta – Gonjang ganjing keikut sertaan Ruangguru yang dimiliki oleh Adamas Belva Syah Devara stafsus milenial presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat, tidah hanya di kalangan anak muda bahkan juga menjadi perhatian tokoh-tokoh politik.

Di antara tokoh politik yang keras mengkritik keikutsertaan Ruangguru sebagai mitra pemerintah adalah Rachland Nasidik, meskipun pada dasarnya salah alamat jika mengkritik keikut sertaan Ruangguru. Sebab mestinya yang dikritisi adalah pemberi mandat kemitraan proyek Kartu Prakerja tersebut yang dalam hal ini pemerintah pusat melalui Kemenko Prekonomian. Kenapa mengikutsertakan prusahaan yang dimiliki stafsus dalam proyek tersebut.

Rachland, politikus kawakan Partai Demokrat ini bahkan menuding Belva memiliki kepentingan untuk meraup keuntungan dari proyek prakerja dengan membuat Ruangguru sebagai mitra pemerintah. 

Rachlandd yang merupakan pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (PPD) tersebut meminta CEO Ruangguru Belva agar menarik Ruangguru dari kemitraan bersama pemerintah dalam proyek Kartu Prakerja.

Ia mengatakan " Belva, CEO Ruang Guru sebaiknya menarik Ruangguru mundur dari kemitraan Kartu Prakerja (KP) dengan pemerintah. Mundur dari stafsus itu sebagai bukti akal budi, katanya tapi mempertahan Ruangguru sebagai mitra itu bukti akal-akalan," tuturnya, Rabu, (22/4/2020).

Pendiri PPD itu menilai pengunduran diri Belva sebagai stafsus milenial presiden Jokowi adalah manifestasi dari tuntutan publik atas dugaan konflik kepentingan di mana Ruangguru sebagai mitra proyek pemerintah dalam kemitraan proyek Kartu Prakerja.

Namun demikian tuduhan Rachland juga tidak disertaidengan bukti-bukti yang akurat jika keikut sertaan Ruangguru dalam kemitraan prakerja penuh dengan konflik kepentingan.

Sementara itu Belva yang juga CEO Ruangguru tersebut dengan tegas membantah tuduhan Rachland, jika keberadaan Ruangguru sebagai mitra menguntungkan salah satu pihak. Belva mengklaim bahwa prosesnya jelas dan mitra yang terlibat dalam kemitraan jumlahnya mencapai puluhan dengan total lebih dari 2.000 kelas di berbagai bidang. 

Anak muda bertalenta ini juga mengklarifikasi bahwa sejak awal dirinya tidak pernah mengikuti proses pemilihan mitra prakerja tersebut. Ia menyebut proses itu menjadi kewenangan Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja. Ia mengatakan bahwa penentuan mitra dilakukan tanpa intervensi siapa pun.

Belva juga menyampaikan pengunduuran dirinya didasarkan pada polemik yang terjadi di masyarakat atas keikut sertaan Ruangguru dalam Kartu Prakerja. “Saya mengundurkan diri agar polemik ini tidak berkepanjangan, hawatir presiden fokusnya terbagi antara menghadapi covid-19 dan juga polemik kemitraan Ruangguru”, katanya melalui akun twitternya @belvadevara, Selasa, (21/4/2020) 

Sebagai insan berpendidikan sebaiknya, siapapun kita agar terlebih dahulu melakukan cross check sebelum melempar tuduhan. Sebaiknya lakukan klarifikasi pada yang memberikan mandat Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja otomatis dalam hal ini yang memberikan mandate tersebut adalah pemerintah pusat melalui Kmenko perekonomian. Sebab jangan sampai tuduhan yang tidak berdasar itu akan menjadi fitnah dan membunuh kreatifitas anak bangsa. (ah/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak