TendaBesar.Com - Jakarta - Persteruan antara anak pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH. Abdurrohman Wahid (Gusdur), Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) dengan ketua umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali mencuat ke permukaan, mengingatkan halayak kepada persteruan mereka di tahun 2009.
Hal itu ditenggarai dengan cuitan Yenny yang mengkritik keputusan PKB yang ngotot untuk mengusung Cak Imin sebagai Capres di Pilpres 2024. Yenny juga menyinggung Cak Imin yang saat ini berseberangan dengan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Dalam cuitan itu Yenny pun menegaskan, dirinya adalah kader dan aktifis PKB Gus Dur bukan PKB versi Cak Imin.
Lantas cuitan tersebut membuat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tampak geram. Cak Imin yang masih keponakan Gusdur itu meminta kepada Yenny tidak lagi ikut campur urusan internal PKB.
Cak Imin menegaskan bahwa Yenny Wahid bukanlah kader PKB. Cak Imin bahkan menyindir, Yenny yang sempat bikin parpol baru pada 2012 sebagai orang tidak becus mengurus partai barunya hingga partai baru tersebut tidak lolos.
"Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB enggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya," tulis Cak Imin dalam akun Twitternya, Kamis (23/6/2022).
Dalam rekam jejak karir politiknya, diketahui bahwa Yenny Wahid sempat membuat partai akibat kalah di pengadilan memperebutkan PKB. ia menamakan partai baru tersebut dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).
Partai baru tersebut sempat didaftarkan ke KPU. Namun dikarenakan administrasinya kurang lengkap akhirnya partai tersebut tidak mampu lolos ikut kontestasi.
Cak Imin juga meminta supaya Yenny tak lagi berkomentar atau mengkritik PKB. cak Imin menganjurkan agar Yenny lebih baik fokus mengurus dan meloloskan parpol yang dibentuknya sendiri.
"Jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin saja partaimu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok," cuit Cak Imin.
Sindiran cak imin langsung dibalas menohok oleh Yenny Wahid. Ia menuliskan dalam twiternya sindiran bernada saran agar Cak Imin tidak usah baper kalo dikeritik.
"Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah (jangan) baper to, Cak," kata Yenny dalam akun Twitternya, @yennywahid, Kamis (23/6/2022).
Pada kesempatan itu Yenny kembali menegaskan bahwa dirinya bukan kader PKB era Cak Imin, akan tetapi ia adalah kader partai berlambang bintang dan bumi itu di zaman kepemimpinan Gus Dur ayahnya.
"Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur," twitnya.
Tak sampai di situ, Sindiran cak imin yang menyebut Yenny tidak becus ngurus partai barunya juga dibalas oleh Yenni. Wanita yang menolak dicalonkan menjadi calon Gubernur Jateng 2019 itu mengatakan bahwa Cak Imin malah sama sekali tidak memiliki kemampuan mendirikan Partai Baru seperti dirinya. Cak Imin kata Yenny hanya mampu merampas partai punya orang lain.
"Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri.. kan bisanya mengambil partai punya orang lain," sindir Yenny.
Hubungan Cak Imin dan keluarga Gus Dur memang tak akur sejak 2009. Tepatnya ketika Cak Imin menggugat ke pengadilan tentang dirinya yang dipecat menjadi ketua umum PKB oleh Gusdur yang saat itu menjadi ketua tanfizhiyah lantaran Cak Imin dianggap bermain mata dengan penguasa saat itu SBY. Hingga akhirnya Cak Imin berhasil mengambil alih PKB melalui pengadilan.
Seperti diketahui Partai Kebangkitan Bangsa, adalah sebuah partai politik berideologi Moderat di Indonesia. Kala itu, Gus Dur mendirikan PKB sesaat setelah reformasi. Pembentukan partai itu dilakukan berdasarkan usulan dari sejumlah kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
PKB didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 1998. Dideklarasikan oleh para kiai-kiai Nahdlatul Ulama, antara lain KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchiyat, KH. Abdurrahman Wahid, KH. A. Mustofa Bisri, dan KH. A. Muhith Muzadi.
Pada awalnya PKB dipimpin oleh Gusdur, namun kendati demikian, kepemimpinan Gus Dur tidak berlangsung lama. Posisinya diambil alih oleh Cak Imin pada 2005. Dan Sejak 2009 antara Yenny Wahid dan Muhaimin yang masih ada hubungan keluarga itu bersteru hingga kini dan entah kapan persteruan mereka akan berakhir.
Persteruan internal PKB menegasikan bahwa hampir semua partai politik di Indonesia pernah terjadi persteruan di internal partai, hingga membuat partai-partai tersebut terpecah belah berujung lahirnya partai baru.
(ah/tb)