TendaBesar.Com - Jakarta -Pernyataan kontroversi Zein Assegaf Kribo yang menyebut bahwa ‘Bangsa Arab tak punya kehormatan jika tak ada Ka'bah' sempat membuat marah kemenlu Negara-negara Arab.
Kemarahan orang Arab kepada Zein Assegaf Kribo disampaikan oleh Anis Prince Dache, diplomat yang juga CEO The Billionaire Deals.
Anis diketahui melayangkan protes keras atas pernyataan Zein Assegaf Kribo yang dinilainya menghina Bangsa Arab.
Bahkan Anis mengultimatum agar Zein Assegaf Kribo segera meminta maaf kepada bangsa Arab, karena menurut Anis menghina bangsa Arab sama saja menghina islam, karena islam berkaitan erat historisnya dengan bangsa Arab.
Bagaimana kaitannya pernyataan Zein Assegaf Kribo itu terhadap kebijakan Saudi Arabia terkait kebijakan haji 2022?
Menyimak dari apa yang disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan bahwa pemerintah Indonesia hingga saat ini masih menunggu kepastian dari pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun 2022.
Dalam pernyataannya Yaqut sama sekali tidak menyinggung apa yang disampaikan Zein Assegaf Kribo. Bahkan Yaqut memperkirakan jika di tahun ini ada pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia, maka kloter pertama akan berangkat pada 5 Juni 2022.
"Sesuai dengan kalender Hijriyah dan berdasarkan asumsi normal, perkiraan jadwal pemberangkatan jamaah haji di tahun 1443 H/2022 M dihitung dari kloter pertama akan diberangkatkan pada tanggal 4 Zulkaidah bertepatan dengan 5 Juni 2022," kata Yaqut dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Yaqut mengatakan, bahwa jika benar pada 2022 ini Indonesia memiliki kesempatan memberangkat jama’ah maka waktu yang dimiliki pemerintah untuk mempersiapkan pemberangkatan jemaah haji begitu terbatas, yakni hanya empat bulan.
"Mengingat ruang lingkup layanan penyelenggaraan ibadah haji yang luas, maka waktu yang tersisa sangat terbatas. Sehingga berbagai persiapan harus segera kita lakukan," beber Yaqut.
Namun demikian hingga saat ini kata Yaqut, pemerintah belum mendapatkan kepastian apapun dari otoritas Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 ini.
Meskipun demikian lanjut Yaqut, pemerintah akan tetap melakukan persiapkan pemberangkatan jemaah haji dengan kuota penuh pada tahun ini.
"Pemerintah melakukan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji dengan mengambil tiga opsi, yaitu pertama kuota penuh, kuota terbatas dan tidak memberangkatkan jemaah haji sama sekali sebagaimana dua tahun yang lalu. Pemerintah sampai saat ini tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama dengan kuota penuh," pungkasnya.
(ah/tb)