Viral! Video Penumpang Terlantar Karantina di Bandara Soekarno Hatta! Ada yang Tidur Sambil Berdiri!

Penumpukan Terlantar Karantinadi Bandara Sukarno Hatta.tendabesar.id

TendaBesar.Id - Jakarta - Beredar luas di grup media social video amatir yang memperlihatkan antrian penumpang yang baru pulang dari luar negeri terlantar untuk mendapatkan giliran karantina. 
Yang membuat miris adalah antrian tersebut telah berlalu dari maghrib hingga subuh dan antrian tersebut masih panjang dan tak kunjung selesai-selesai.

Hal itu di sampaikan oleh perekam video yang meminta menviralkan video tersebut supaya pemerintah bisa melihat pelayanan yang dilakukan oleh bawahannya jauh dari kata manusiawi.

“Assalamu’alaikum gaaez..jam berapa ini subuh ya, ini jam berapa ini, kita belum shalat ya?  jam 4 ya gaez, ini kita di Bandara Sukarno Hatta, mau antri karantina di Wisma Atlit. Masya Allah dari habis magrib ya sampai subuh ya belum juga selesai, masih ngantri panjang”, kata si perekam video

Perekam video juga menyampaikan kekecewaannya kepada pihak berwenang yang membiarkan para penumpang terlantar dalam antrian menuju tempat karantina. Sementara jika harus karantina di hotel biayanya sangat mahal. Per orang dibandrol 19 juta.

“Ini bener-bener pemerintah, ini penyiksaan terhadap rakyatnya, mau di hotel satu orangnya 19 juta, kalo 22 orang berapa duit, ratusan juta. Mending kita menderita gitu”, oceh si perekam video.

Perekam juga menyampaikan kondisi orang-orang yang masih mengantri untuk di karantina. Bahkan di antara mereka saking lelahannya, ada yang tertidur sambil berdiri. Penumpang yang terlantar itu terdiri dari para TKW yang pulang kampung dan para turis yang habis melancong ke luar negeri.

“Sudah kayak pepes orang pada tidur sambil berdiri. Inilah kelakuan pemerintah  kepada rakyat Indonesia. Ini TKW sebagian ya, yang turis kayak kita-kita sebagian kecil, dan kita punya hak atas wisma atlit juga”, kata perekam bernada kesal. 

Dalam situasi seperti itu banyak orang-orang yang mau menari di atas kesusahan orang lain dengan keinginan meraup keuntungan besar. Hal itu terlihat dari banyaknya calo yang bertebaran membujuk mereka para penumpang untuk mau karantina di hotel. Perekam juga meyakini bahwa situasi itu dikendalikan oleh mapia.

“Banyak calo-calo tadi membujuk-bujuk kita untuk di hotel ya bu ya? Di hotel  19 juta satu orang, gila! Benar-benar ini mapianya luar biasa”, lanjut si perekan.  

Tidak hanya itu di tengah-tengah mereka kelaparan, mereka juga harus diperas kantongnya dengan harga makanan yang sangat mahal hingga 10 kali lipat. Indomie yang harganya Rp.4 ribu dijual dengan harga 40 ribu.

“Kita di sini beli indomie yang harga 4000 jadi 40.000,- tadi saya beli 30.000,- tapi ada yang bilang saya beli 40.000. dah itu ngantri air panasnya juga sejam lebih. Adik saya beli 3, beli tiga ngasih 30 ribuan, kalo beli satu 40 ribuan”, tutur si perekam.

Si perekam video meminta agar videonya diviralkan supaya pemerintah bisa mengevaluasi kinerja para pejabat serta stakeholder yang terlibat. Sebab amat kasian mereka bahkan ada yang menunggu hingga dua hari untuk mendapatkan giliran karantina.

“Tolong diviralkan ya kakak, adik-adik, biar pemerintah melek deh, kasian ini rakyat kita menunggu-nunggu kayak gini. Ada yang dari kemarin ya bu, ternyata bener  ada, tentaranya yang ngomong. Ini ada yang dari kemarin belum, jadi sabra ya bu, sabar-sabar,sabra ya”, kata perekam video menirukan

Ditanya tentang kenapa ada penumpang yang dari kemarin belum dapat giliran karantina? Petugasnya menjawab hanya dua orang melayani 4 ribu orang.

“Dari kemain pak bagaimana ceritanya sih? berarti gak ada petugas dong, petugasnya dua ngelayanin 4000 orang katanya, edan!”, celetuk perekam. 

Hasil penelusuran tendabesar.id, penyebab terjadinya penumpukan penumpang atau tertahannya mereka di bandara karena menunggu moda transportasi ke wisma atlit, seperti disampaikan pada unggahan di akun TvOneNews dengan judul VIRAL! Video Penumpang Terlantar di Bandara, Kesulitan Karantina | Kabar Petang Pilihan tvOne.

Penumpukan juga terjadi karena wisma atlet masih melakukan lock down karena ditemukan adanya warga yang terpapar varian omicron.

“Penumpukan terjadi akibat rumah sakit darurat wisam atlit masih melakukan lock down karena ditemukan pasien terpapar virus omicron”, tutur TvOneNews dalam narasinya.

(fer/tb)
Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak