Narasi Gelora: Indonesia 5 Besar Dunia Akan Jadi Kenyataan, Ini Penjelasan AEY

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika (AEY).i0.wp.com

TendaBesar.Com - Jakarta - Hadirnya partai baru Gelora Indonesia memberikan optimism baru bagi bangsa Indonesia sebab partai ini memiliki tagline Indonesia 5 besar dunia.

Ternyata narasi itu bukan isapan jempol belaka. Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika (AEY) bahkan dengan luga membeberkan bahwa narasi itu benar adanya. Erani  memprediksi Indonesia masuk dalam 5 besar negara dengan PDB tertinggi dunia di tahun 2030. 

Sementara, posisi pertama akan ditempati China, disusul Amerika Serikat, India, Indonesia dan Jerman. Yang menarik dari penjelasan Ahmad adalah Indonesia berada pada posisi ke empat di atas Jerman.

"China sekarang nomor 2 dan sebentar lagi jadi nomor 1 PDB-nya di tahun 2030. Kemudian diikuti Amerika Serikat, India, Indonesia dan Jerman," kata Erani pada acara Webinar :Investasi, Nilai Tambah, dan Kesinambungan Pembangunan, Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Pada kesempatan itu Erani menjelaskan bahwa pada tahun 2030 China akan menjadi negara dengan PDB tertinggi di dunia mengalahkan negara-negara Amerika dan Eropa. 

Pada saat itu, Amerika dan Eropa akan tetap menggunakan lembaga multilateral seperti Bank Dunia dan IMF untuk mendapatkan pengaruh ekonomi. Mereka juga akan menggunakan kekuatan politik dan militer untuk mencapai tujuan mereka.

"Nanti Amerika Serikat dan Eropa akan menggunakan instrumen politik dan militer untuk tetap bisa mendapat pengaruh ekonomi," lanjut Erani.

Di sisi lain, satu dekade ke depan, berbagai negara akan dihadapkan pada tantangan yang sama yakni agenda demokrasi yang mengalami evaluasi, penyempurnaan atau renegosiasi atas pelaksanaan globalisasi. 

Adapun  negara-negara maju diperkirakan akan mulai menutup diri "Negara maju nanti akan mulai menutup diri," paparnya.

Satu dekade kedepan juga kita akan menyaksikan penggunaan digitalisasi yang semakin berkembang pesat. Saat ini nyaris semua kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari digitalisasi. 

Demikian juga nantinya pada bidang moneter akan ada persaingan yang kuat antara mata uang konvensional dengan mata uang digital atau kripto. Hal itu dapat kita saksikan dari sekarang dimana penggunaan mata uang digital sudah banyak dimanfaatkan.

"Mata uang digital ini sekarang nilainya sudah besar, bahkan beberapa negara sudah menggunakan ini untuk bertransaksi," beber Erani.

Berbeda halnya dengan  Afrika dan Timur Tengah  pada tahun 2030 kawasan tersebut belum akan memberikan pengaruh perekonomian dalam jumlah besar. Namun setelah tahun 2030, tepatnya di tahun 2035, Afrika akan mengalami bonus demografi. Sehingga di saat itu perannya mulai akan memberikan pengaruh yang besar kepada dunia.

"Setelah tahun 2030 kawasan Afrika akan mengalami bonus demografi yang cukup besar dan di saat itu akan memberikan pengaruh besar bagi dunia," pungkasnya
Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak