Trending

Mencari Harta Tanpa Harus Diniatkan untuk Urusan Dunia


Oleh: Mahfud Hidayat, M.E.I
Pemerhati Sosial Keagamaan

TendaBesar.Com - Opini - "Saya kerja untuk mencari uang." Ungkapan ini sepintas wajar dan lumrah. Namun jika dihubungkan dengan orientasi akhirat, maka niat itu hanya sampai di dunia, tidak tembus menjadi ibadah yang membuahkan pahala di akhirat. Beda halnya dengan orang yang niat saat bekerja, "Saya bekerja untuk mencari karunia Allah." Atau, "Saya bekerja karena memenuhi perintah Allah." Sama-sama bekerja namun konotasinya berbeda.

Ungkapan yang pertama berdampak pada perilaku mencari harta dunia an sich, tanpa memedulikan akhirat. Dalam prosesnya tidak memperhatikan halal-haram, sesuai atau tidak sesuai dengan agama. Sebab yang terpenting adalah mendulang uang sebanyak-banyaknya. 

Adapun ungkapan yang kedua berimplikasi pada kehati-hatian dalam setiap prosesnya. Karena bekerja hanyalah wasilah (perantara) sedangkan rida Allah adalah ghayah (tujuan) atau yang diniatkannya. 

Orang yang bekerja dengan meniatkan diri ibadah, insya Allah uang akan didapatkannya. Tanpa harus ia niatkan di awalnya. Namun orang yang berniat mencari uang dalam bekerja, belum tentu bernilai ibadah. Apalagi tanpa memerhatikan rambu-rambu agama.

Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Amirul Mukminin Sayidina Umar bin Khattab RA, bersabda:

 (( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ )).
 
"Amalan-amalan itu hanyalah tergantung pada niatnya. Dan setiap orang itu hanyalah akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya keapda Allah dan Rasul-Nya. Namun barang siapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan tersebut." (HR. Imam Al Bukhari dan Imam Muslim)

Contoh lainnya, iwung (bahasa Sunda) atau rebung yang tumbuh sendiri di pohon bambu tentunya tidak diniatkan di awal. Karena niatnya menanam bambu, bukan iwung. Namun saat menanam bambu dengan betul sampai tumbuh besar dan beranak pinak, maka iwung itu tumbuh dan dapat menjadi menu makanan sayur yang enak dan lezat. Masih banyak contoh yang lain.

Berkaca dari hadis di atas, untuk urusan dunia tidak perlu kita niatkan. Sebab dengan meniatkan ibadah atau lillahi ta'ala maka insya Allah dunia akhirat akan didapat. Wallahu a'lam.
Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak