Ya Allah Para Santri di Pesantren Gowa ini, Makan Berlauk Garam dan Remah Gorengan

Pengurus pessantren memasak nasi untuk para santri dengan tungku kayu bakar. 

TendaBesar.Com - Kisah - Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang berkontribusi mencerdaskan anak bangsa dan menjaga adab mulia nenek moyang kita.

Pondok pesantren tampil menjadi salah satu lembaga yang membantu program Negara dalam menjalankan undang dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Pondok pesantren menjadi tempat menimba ilmu para santri untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan agama. Para santri juga tidak sedikit yang harus menyebrang lautan untuk menjumpai pondok pesantren tempat mereka belajar.

Namun perhatian Negara kepada pondok pesantren sepertinya jauh dari harapan. Alih alih membantu menghidupkan lembaga penjaga marwah bangsa itu, justru yang terjadi pondok pesantren dicurigai sebagai tempat produksi calon-calon teroris.

Karenanya pondok pesantren relative mandiri apa adanya terutama pondok-pondok pesantren yang berada di pedalaman daerah terpencil, daerah tertinggal.

Seperti pondok pesantren tahfidz Al-Jami yang terletak di kaki Gunung Lompobattang Gowa, Sulawesi Selatan ini, kondisinya sangat memperihatinkan. Bangunannya yang sangat tidak layak juga kondisi santri yang mengkonsumsi makanan apa adanya.

Pondok  Pesantren ini diketahui sebagai pesantren tempat menampung para pelajar setempat hingga anak-anak muslim NTT. Namun mirisnya pesantren ini dihadapkan pada kesulitan dan kekurangan banhan pangan.

Sebagaimana dilansir oleh kitabisa.com bahwa terdapat ribuan santri podok pesantren yang ada di pedalaman namun mereka kesulitan dalam mendapatkan asupan makanan yang bergizi. Untuk sampai pada pondok pesantren ini para santri harus rela mengarungi lautan, berpacu dengan ganasnya badai yang penting mereka bisa sampai pada pondok tempat mereka menuntut ilmu.

Mirisnya lagi di pondok pesantren Al Jami Goa ini, para santrinya tidak hanya kesulitan mencapai lokasi namun juga  harus rela berjuang bahu-membahu berusaha untuk mendapatkan sesuap nasi itupun dengan sajian yang sangat memperihatinkan. Para santri acapkali harus bekerja serabutan untuk mendapatkan uang dan makanan.

Sebagaimana diceritakan para pelajar putri seringkali bekerja sebagai tukang pemetik kopi untuk mendapatkan upah seharga Rp1000/liter. Sementara, para pelajar putra bergantung pada upah yang diberikan oleh para pengemudi kendaraan yang kendaraannya mogok dan dibantu oleh para santri untuk mendorongnya. 

"Pesantren dapat memenuhi kebutuhan belajar agama tapi untuk makan seringkali kesulitan. Di sela-sela belajar agama, santriwati memetik kopi di kebun warga untuk Rp 1 ribu/liter agar bisa makan sehari-hari sedangkan santri bantu kendaraan yang mogok untuk diupah seadanya," dikutip dari kitabisa.com

Karena itu para santri  sering kali mengonsumsi makanan seadanya. Hampir setiap hari yang menjadi lauk pavorit mereka adalah Garam dan remahan gorengan…Ya Allah sementara banyak di tempat lain makanan disiasiakan oleh mereka yang memiliki kemampuan membeli makanan mewaah  western food.

"Mereka bergantian memasak nasi (jika ada) dengan kayu bakar. Kadang ada sayur-sayuran yang jadi teman nasi namun tak jarang mereka hanya makan nasi dan garam atau remahan gorengan yang mereka beli seharga Rp2 ribu," dikutip dari kitabisa.com.

Tak cukup sampai di situ, para santri masih harus bertahan hidup di bawah bangunan pesantren yang mulai rusak dimakan usia. Atap yang mulai bocor, lantai yang tetap beralaskan tanah, pasilitas yang sangat apa adanya. Namun demikian, masya Allah semangat para santri untuk berjuang menimba ilmu agama tak pernah padam.

"Kondisi yang serba terbatas, beras kadang tak cukup, asrama kayu nyaris roboh, hingga ruang kelas yang beralaskan semen tidak mengurangi belajar santri untuk menjadi Hafidz dan Hafidzah," dikutip dari kitabisa.com.

Jika ada diantara anda para muhsinin yang memiliki kelebihan rizki ketimbang anda menghamburkannya untuk umroh berkali-kali, jalan-jalan keliling Eropa atau bertamasya kililing Amerika, kiranya akan jauh lebih bahagia anda jalan-jalan menyambangi pondok pesantren tersebut, alokasikan dana lebih anda untuk memberikan makanan yang layak dan bergizi kepada para santrinya, insya Allah setiap ayat yang mereka hafal akan menjadi pahala penghapus dosa dan pembuka pintu syurga anda di kahirat kelak. (fer/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak