Ini Alasan Konflik Papua Tak Pernah Selesai

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rosita Dewikitorangpapuanews.com

TendaBesar.Com - Jakarta - Konflik Papua akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak bisa ditentukan sebab pemerintah tidak menyelesaikan akar masalahnya. Hal itu disampaikan oleh  Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rosita Dewi.

Rosita menilai bahwa pemerintah dalam menyelesaikan konflik Papua belum menyentuh akar persoalannya. Melainkan hanya sebatas meredam letupan yang terjadi akibat akar masalahnya tidak diselesaikan.

Rosita mengatakan bahwa ada empat akar permasalahan yang menjadi penyebab sering terjadinya konflik di bumi Cendrawasih tersebut.

“Ada empat setidaknya akar persoalan yang ada di Papua dalam konflik Papua ini, pertama persoalan marginalisasi dan diskriminasi. Kemudian kegagalan pembangunan, ketiga pelanggaran HAM, keempat persoalan status politik dan interpretasi terhadap sejarah Papua," katanya dalam diskusi  bertema “Setelah Otonomi Khusus, Apa Lagi Jurus Untuk Papua?”,  Sabtu (5/12/2020).

Rosita menyebut  keempat akar persoalan itu secara dinamika masih terus berlanjut. Itu terlihat pada kebijakan tidak menyelesaikan akar persoalannya.

“Keempat persoalan ini sebenarnya secara dinamika masih terus berlanjut, karena kalau kita melihat kebijakan yang diambil pemeriksaan tidak address akar persoalan dari konflik tersebut," tambah Rosita si penulis buku Road Map Papua itu.

Rosita melanjutkan bahwa persoalan  Papua saat ini bukan hanya persoalan kekerasan aparat. Akan tapi ditambah persoalan ekonomi, persoalan sosial dan budaya. Hak-hak dasar itu harus diselesaikan karena merupakan bagian dari pemenuhan hak asasi manusia.

"Jika persoalan pendidikan, kesehatan itu tidak terpenuhi itu perlu dipertanyakan juga apa hak asasi manusia orang asli Papua," papar Rosita.

Persoalank kesehatan adalah persoalan asasi bagi warga Papua sebab kesehatan sama dengan hak hidup. Di samping itu kesehatan sangat berkaitan dengan hidup mati seseorang.

"Hak asasi manusia jangan hanya dibatasi persoalan politik saja tapi merupakan persoalan yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, budaya," tandas Rosita (af/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak