TendaBesar.Com - Jakarta - Siapa yang tidak tergiur ditawari menjadi pejabat. Duduk di kursi empuk. Mendapatkan pasilitas serba wah dan bisa mendapatkan pundi-pundi yang tak kalah mwnggiurkan.
Namun hal itu tidak mempan bagi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Sosok bersahaja itu justru menolak ditawari menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) oleh Presiden Jokowi.
Din Syamsuddin menilai keputusan Abdul Mu'ti tepat. Mantan ketua umum Muhammadiyah periode 2005-2010 itu mengapresiasi keputusan Abdul Mu'ti. Bahkan Din Syamsudin menyebut keputusan Abdul Mu'ti itu sebagai bentuk kesatria Muhammadiyah sejati.
"Hal itu mencerminkan sikap seorang anggota Muhammadiyah sejati yang antara lain tidak gila jabatan, menolak jabatan yang tidak sesuai dengan kapasitas dan jabatan yang merendahkan marwah organisasi," kata Din, Kamis (24/12/2020).
Din Syamsudin menilai bahwa alasan Abdul Mu'ti menolak tawaran Jokowi karena tidak mampu mengemban amanat Wamendikbud hanyalah sikap tawadu. Din Syamsudin justru melihat sosok sangat mampu mengemban posisi tersebut. Sebab Abdul Mu'ti merupakan Guru Besar dan pakar pendidikan yang mumpuni, wawasan pendidikan dan kemampuan memimpinnya sangat tinggi.
"Penunjukan Abdul Mu'ti sebagai Wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan dan gerakan pendidikan nasional yang nyata," Kata Din Syamsudin.
Din Syamsudin justru menyentil presiden Jokowi. Ia mengatakan mestinya Jokowi memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan yang mumpuni sehingga bijak menempatkan seseorang dan sebuah organisasi pada tempatnya yang tepat.
"Bagi Muhammadiyah memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar (is not a big deal), karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah, dalam suatu sikap proporsional: siap mendukung pemerintah jika baik dan benar dan tak segan-segan mengkritik serta mengoreksi jika salah, menyimpang atau menyeleweng," tegas Din Syamsudin.
Diketahui sebelumnya, Abdul Mu'ti menolak jabatan yang ditawarkan Kabinet Indonesia Maju. Abdul beralasan bahwa amanah itu sangat berat, dirinya khawatir tidak mampu memikulnya.
"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri. Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu," kata Abdul di laman facebook pribadinya, Rabu (23/12/2020).
Dengan ketawaddhu’annya Abdul Mu'ti menegaskan bahwa dirinya bukanlah sosok yang tepat untuk mengisi kursi Wamendikbud. Dia berharap, sembari memohon kepada sang pemegang jabatan semesta alam, keputusannya itu merupakan pilihan yang terbaik.
"Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," tutup Abdul. (af/tendabesar)