TendaBesar.Com - Jakarta - Polemik antara Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurrahman dengan Front Pembela Islam (FPI) belum usai. Polemik ini dipicu pernyataan Dudung di akhir pekan lalu yang mengklaim memerintahkan anak buahnya untuk mencopot baliho Habib Rizieq dan menyatakan mau membubarkan FPI.
Sampai akhirnya Mabes TNI meralat ucapan Dudung terkait perintah pencopotan baliho bukan atas perintah Panglima TNI. Dudung juga mengklarifikasi pernyataannya bahwa TNI tidak bisa membubarkan FPI, karena hal tersebut kewenangan pemerintah.
Dan di sisi lain, Ketua DPP FPI Ustaz Awit Mashuri membongkar rahasia FPI dan Dudung yang belum diketahui publik. Sebelum Dudung memerintahkan pencoptan baliho Habib Rizieq Shihab, ternyata FPI dan Pangdam melakukan pertemuan pada tanggal 18 November 2020.
Ketika itu, kata Ustadz Awit, Dudung menerima FPI dengan baik dan tampak karib. Dalam pertemuan di kantornya tersebut tidak ada pembahasan apapun terkait Baliho yang dipasang oleh simpatisan Habib Rizieq di Hampir setiap sudut Jakarta.
“FPI Jakarta bertemu dia itu di kantornya. Tidak ada tuh bicara baliho meresahkan,” Ungkap Awit di tvOne.
Akan tetapi, Menurut Ustadz Awit, ada kejadian menarik yang menurutnya mengubah pandangan Pangdam. Besok harinya, Pangdam justru berubah garang dan meminta tidak ada lagi baliho Habib Rizieq di Jakarta.
“Ini ngawur Pangdam ini, mencla-mencle, bahaya menurut saya. Kalau menurut saya itu info intel ngaco soal baliho, lihat apa isinya, sudah cek belum? Selamat datang Habib Rizieq ke Indonesia. Ini kayak mau perang saja. Harusnya OPM yang dibegitukan, bukan baliho,” katanya.
Sebelumnya, dalam apel pasukan TNI di Monas 20 November 2020, Dudung tegas memerintahkan prajurit TNI untuk mencopot baliho Habib Rizieq dan menyinggung soal pembubaran FPI.
Namun, Belakangan ini, Dudung malah meralat dan memperjelas pernyataannya terkait pembubaran FPI.
"Kan saya sampaikan kalau perlu, kalau perlu bubarkan kan, begitu kan FPI itu. Kalau Pangdam TNI tidak bisa membubarkan. Itu harus pemerintah kan," Jelas Dudung saat konferensi pers di Kodam Jaya, Jakarta Timur, Senin, 23/11/2020. (ifn/tendabesar)