TendaBesar.Com - Sulsel - Dua hari hujan berintensitas tinggi menerjang Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mengakibatkan banjir bandang hingga menelan korban jiwa.
Disinyalir banjir terjadi karena intensitas hujan yang turun 2 hari berturut-turut yakbi 12 dan 13 Juli 2020, hingga membuat Sungai Rongkong, Sungai Meli dan Sungai Masamba meluap.
Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mencatat banjir yang terjadi telah menelan korban yakni 38 orang dinyatakan meninggal dan 10 orang lainnya belum ditemukan.
Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan bahwa selain korban meninggal dan hilang, ada 106 warga dikabarkan mengalami luka-luka akibat terjangan banjir tersebut.
"Warga yang mengalami luka-luka mencapai 106 orang, 22 di antaranya menjalani rawat inap dan sisanya rawat jalan," terang Jati, Rabu (21/7/2020).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara mencatat bahwa terdapat 3.627 KK atau 14.483 jiwa mengungsi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Kecamatan Sabang, dan Kecamatan Baebunta.
BPBD setempat masih terus bekerja keras mendata populasi masyarakat yang berada di Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat yang terkena dampak akibat banjir bandang.
Banjir bandang tersebut tidak hanya menelan korban jiwa dan orang hilang, juga telah membawa kerugian bagi masyarakat terdampak.
Tercatat rumah warga terdampak akibat banjir bandang tersebut berjumlah 4.202 unit. Tempat Ibadah terdampak 13 unit, Tempat Usaha Mikro terdampak berjumlah 82 unit, Sekolah terdampak 9 unit, Fasilitas Kesehatan 3 unit, Kantor Pemerintah terdampak 8 unit, Pasar 1 unit dan Fasilitas Umum 2 unit .
Adapun kerusakan infrastruktur tercatat antara lain; Pipa Air bersih 100 m, Jalan Raya sepanjang 12,8 km, Bendungan irigasi 2 unit dan Jembatan 9 unit.
Seluruh masyarakat Indonesia bahkan seluruh umat manusia di dunia berharap agar musibah demi musibah tidak terjadi lagi di muka bumi, namun kadang masyarakat lupa caranya merayu Tuhan agar tidak menurunkan musibah tersebut.
Disebutkan dalam hadits kudsi bahwa yang mampu membuat Tuhan mengurungkan diriNya menimpakan musibah di muka bumi adalah shalat berjama'ah di masjid, saling mencintai karena Allah dan shalat di sepertiga malam dengan memohon ampun kepada Tuhan. (fer/tendabesar)