TendaBesar.Com - Jakarta - Diakui atau tidak akibat pandemi covid-19 telah berdampak sangat nyata terhadap prekonomian rakyat. Sektor UKM adalah yang paling merasakannya.
Untuk kembali menggeliatkan prekonomian rakyat, pemerintah menempatkan dananya dengan total cukup fantastis kepada himpunan bank milik negara (Himbara) sebesar 30 triliun.
Pemerintah menginginkan dana 30 triliun tersebut, bank Himbara mampu memutarnya, mengusahakannya sehingga berkembang menjadi 90 triliun.
Pemerintah berharap dana tersebut dapat membantu masyarakat yang selama covid-19, usahanya hancur. Dana tersebut dapat menolong mereka sebagai modal untuk kembali menghidupkan aktifitas usaha mereka.
Tentu mengelola dana yang sedemikian besar tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi permintaan pemerintah agar dana tersebut dalam bahasa kasarnya dapat digandakan sehingga menjadi 90 triliun.
Sunarso, ketua Himbara menyampaikan; bahwa pihaknya akan tetap fokus pada manajemen risiko, dimana kredit tetap dijalankan tapi kualitasnya harus tetap terjaga.
"Kita tentukan ekspansi Rp 90 triliun itu merujuk pada demand dan demandnya adalah sektor pertanian dan sektor pangan", kata Sunarso, Rabu, (1/7/2020)
Pada dasarnya setiap bank telah memiliki fokus customernya ke kalangan mana. Ekosistem penyaluran juga sedang berjalan. Karenanya Sunarso mengatakan bukan tidak mungkin pihaknya akan membuka ekositem baru. Agar penyaluran berjalan, namun pembiayaan tetap terkontrol.
Sunarso melihat bahwa nasabah himbara terdiri dari sektor usaha kecil, menengah dan makro. Maka strategi yang akan dilakukan tidak hanya memberi kredit tapi juga melakukan pendampingan.
"Kita tidak hanya memberi pinjaman, tetapi juga melakukan pendampingan. Kita akan membantu mencari pasar dan vendor," tegasnya.
Yang paling utama dalam pengelolaan dana negara bukan pada sektor apa yang akan diprioritaskan, tapi pastikan bahwa dana tersebut dirasakan manfaatnya oleh rakyat, terutama rakyat kecil.