Oleh: Komara Hendra (Ki Madya Buana)
TendaBesar.Com - Opini - Siapa yang menyangka kita semua yang hidup pada zaman ini harus mengalami masa sulit dengan wabah yang mematikan dan menjadi pandemi dunia.
Oleh sebab pandemi ini seluruh dunia harus mengisolasi wilayahnya dan menghentikan sebagian aktifitas yang menyangkut interaksi sosial. Termasuk negeri tercinta Indonesia ini tak luput dari penyebaran wabah Covid-19.
Sebagian besar manusia menjadi paranoid dan membatasi diri untuk melakukan aktifitas bersosial demi menangkal penularan wabah ini.
Namun sebagian ada masyarakat yang acuh tak acuh, terpaksa melawan pandemi karena terdesak ekonomi dan aturan pekerjaan.
Sebagian lagi merasa bingung apakah benar adanya wabah yang tak terlihat kasat mata ini atau tidak. Sebab berbagai spekulasi berseliweran di media sosial.
Dari sekian banyak kelompok manusia dengan bermacam-macam persepsi akan wabah covid19, ada diantaranya yang rela berjuang melawan pandemi ini, dengan berbagai macam cara, ada yang mengorbankan materinya berupa makanan atau bahan pokok demi membantu sesama dimasa pembatasan sosial.
Ada relawan yang menyemprotkan disinfektan di setiap lingkungan tanpa dibayar, tanpa mengharap pujian, semata-mata mereka bergerak karena kepedulian akan sesama.
Mereka lawan rasa takut, mereka rela menembus bahaya demi kepentingan orang banyak. Sebagaimana kita ketahui, hampir semua orang merasa was-was akan tertular wabah ini.
Mereka yang tidak diliput media, yang tidak terlihat bahkan mungkin dilupakan. Mereka bergerak seperti angin, tidak terlihat namun terasa hembusannya.
Mereka ada diantara kita, orang-orang mulia dan rela berkorban demi orang banyak. Mereka tidak mengharap imbalan, karena mereka sadar tidak layak untuk dibayar, mereka tidak mengharap pujian karena mereka yakin hanya Tuhan Yang Maha Esa yang berhak dipuji.
Mereka hanya ingin berbuat meski mereka tau bahwa ada ucapan miring, seperti pencitraan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mendapat cacian dan hinaan.
Menurut penulis merekalah Pahlawan Sejati ditengah Pandemi Covid-19 ini. Merekalah pahlawan meski tidak ditulis dengan tinta emas atau tercatat dalam buku sejarah.
Siapapun mereka, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas berlipat-lipat bahkan beribu-ribu kebaikan kepada mereka, memberikan mereka derajat yang tinggi, dimana pun mereka berada.