TendaBesar.Com - Bogor - Pasca pengumuman 15 daerah di Jawa barat per 1 Juni akan menerapkan keadaan new normal, geliat wisatawan menuju daerah puncak terlihat mengalami peningkatan signifikan.
Meskipun Kabupaten Bogor termasuk wilayah yang tidak masuk dalam 15 wilayah yang bakal menerapkan kondisi new normal, namun pergerakan mobil wisatawan terlihat memadatipada ruas-ruas jalan menuju destinasi wisata Puncak Sabtu petang, (30/5/2020)
Kendaran-kendaraan yang masuk ke arah Puncak umumnya hendak menuju tempat wisata, karena sebagian tempat wisata di destinasi tersebut sudah mulai dibuka seperti wisata Perkebunan Teh di Cisarua.
Diketahui bahwa bupati Bogor belum menerapkan kondisi new normal di kabupaten Bogor karena kasus covid-19 belum menunjukkan kurva melandai.
Meskipun dalam 3 hari pasca idul fitri kab. Bogor terjadi 0 pertambahan kasus, namun dalam 2 hari terakhir ini kasus positif kembali meningkat. Tercata pada kamis-jumat 28-29 Mei terdapat 13 kasus positif covid-19.
Bupati Bogor Ade Yasin memilih mengikuti langkah Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) yang memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 4 Juni 2020.
"Kabupaten Bogor kembali memperpanjang PSBB hingga 4 Juni karena daerah kita masih berpotensi kerawanan penyebaran covid-19, kata Ade
Ade Berharap dalam 6 hari ke depan, terjadi penurunan signifikan kasus positif covid-19, sehingga kabupaten Bogor lebih cepat dapat menerapkan kondisi new normal.
Ketua Umum Partai Gelora Kab. Bogor, Wiwiwd Purwawan, memberikan tanggapan terhadap kebijakan pemda Bogor tersebut.
Wiwiwd setuju dengan perpanjangan PSBB, namun tetap memberikan alternatif jalan tengah kepada masyakat.
Diakui atau tidak selama PSBB kondisi ekonomi masyarakat terjun bebas, yang tadinya memiliki usaha, usahanya bangkrut, yang tadinya memiliki pekerjaan, kini di rumahkan. Posisi masyarakat dilematis, serba sulit.
Karena itu Wiwid menawarkan jalan tengah yakni PSBB tetap berjalan, tapi juga mengizinkan masyarakat beraktifitas dengan tetap menjaga sosial distancing dan menjalankan protokol kesehatan, karena posisi masyarakat saat ini serba sulit.
"Masyarakat sulit menentukan sikap, jika berbaur rawan terpapar covid, jika tidak berbaur tidak ada aktivitas ekonomi, terancam krisis pendapatan, bisa tidak makan, maka jalan tengahnya tetap bergerak dengan tertib menjaga keamanan, mempertimbangkan pysical distancing dan social distancing, yang bisa work from home lanjutkan, yang harus mobilitas untuk mencari penghidupan, keluarlah secara aman, jangan membahayakan diri sendiri dan orang lain", katanya saat dihubungi melalui ponselnya.
Pada dasarnya setiap orang harus berjuang, bersabar dan senantiasa berusaha untuk tetap bisa mendapatkan penghasilan, namun demikian dalam masa pandemi ini, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Semoga wabah ini segera berakhir. (saf/tendabesar)