Revisi Kasus Covid-19, China Mengalami Kenaikan 50 Persen


TendaBesar.Com - Jakarta – Pemerintah China khususnya Provinsi Hubei merevisi data kematian dan kasus covid-19 yang terjadi di negeri tersebut. Dari laporkan yang dipulikasikan, angka kematian bertambah sebanyak 1.290 pasien atau naik sekitar 50 persen, sehingga total jumlahnya mencapai 3.869 kasus pada Jumat, (17/4/2020).

Sebelumnya Pemerintah China melaporkan bahwa pertambahan kasus baik terpapar, maupun kematian baru berjalan lambat dalam sebulan terakhir.

Dengan adanya penambahan data tersebut, maka total kasus covid-19 di China mencapai 82.692. Pasien sembuh hingga berita ini dirilis sebanyak 77.944 orang, sementara yang meninggal sebanyak 4.632.

Sebuah Koran Lokal, Xinhua menuliskan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan mengungkapkan empat hal yang menjadi alasan terjadinya perbedaan data sehingga revisi harus dilakukan.

Alasan pertama, karena jumlah pasien pada tahap awal epidemi melonjak tinggi, sehingga petugas medis kewalahan dan membuat terjadinya keterlambatan pelaporan. Di samping itu ada banyak pasien yang meninggal di rumah tanpa dirawat di rumah sakit.

Alasan kedua, Pada puncak upaya perawatan, rumah sakit beroperasi melebihi kapasitas dan kemampuannya,  staf medis sibuk menyelamatkan dan merawat pasien yang terpapar sehingga terlambat melakukan pelaporan, terlewat dan atau keliru.

Alasan ketiga, Ada peningkatan yang cepat rumah sakit tambahan yang ditunjuk untuk merawat pasien Covid-19, termasuk yang dikelola oleh kementerian, Provinsi Hubei, Kota Wuhan dan distriknya, Rumah sakit yang berafiliasi dengan perusahaan, serta rumah sakit swasta dan rumah sakit darurat. sehingga beberapa lembaga medis yang tidak dilink-kan ke jaringan informasi epidemi covid-19, gagal melaporkan data mereka tepat waktu.

Adapun alasan keempat adalah informasi daftar dari beberapa pasien yang meninggal tidak lengkap, adanya pengulangan serta kesalahan dalam pelaporan.

Seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Kota Wuhan menyampaikan bahwa perbedaan data tersebut diketahui setelah adanya satu kelompok yang ditugaskan khusus untuk penyelidikan data covid-19 yang dibentuk pada akhir Maret lalu.

Kelompok tersebut menggunakan informasi dari sistem online dalam mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya dari semua lokasi untuk memastikan bahwa fakta setiap kasus benar-benar akurat dan setiap angka yang dipublish objektif dan benar,  rilisnya. (af/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak