Trending

PSBB dan Dampaknya Bagi Lembaga Keuangan Syariah


Oleh: Dr. Abdurrahman Misno BP, MEI

Direktur Sekolah Pascasarjana INAIS Bogor

TendaBesar.Com - Opini - Corona Viruse Deseas (Covid-19) benar-benar merubah tatanan dunia, tidak hanya dengan banyaknya korban yang meninggal dunia, bahkan ia telah merubah seluruh sendi kehidupan manusia. Hingga artikel ini dituliskan jumlah orang yang positif terkena virus ini di seluruh dunia telah mencapai 1.853.393. dari jumlah tersebut yang meninggal dunia mencapai 114.253. Jumlah ini tentu akan bertambah seiring dengan semakin menyebarnya virus ini ke seluruh penjuru dunia.

Berbagai bidang kehidupan manusia terkena pengaruh atas wabah ini, bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya manusia telah berubah dengan wabah ini. Kehidupan keberagamaan yang biasa dilaksanakan di berbagai rumah ibadah kini terpaksa dihentikan. Bulan Ramadhan yang merupakan bulan suci bagi umat Islam sebagai rangkaian dari Hari Raya Idhul Fitri terancam dilaksanakan di tengah pandemi ini. Bahkan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam terpaksa ditutup untuk mencegah penyebaran virus ini.

Peta politik dunia diprediksi akan berubah seiring dengan akan membaiknya (Insha Allah) keadaan ini. Hegemoni barat (Amerika dan Eropa) atas politik global akan berhadapan dengan politik dunia timur yang diwakili oleh China, sehingga akan terjadi shifting pengaruh politik yang semakin kentara. 

Sementara bidang sosial kemasyarakatan telah menjadikan umat manusia sadar bahwa ada ancaman terbesar di dunia ini, yaitu keserakahan dan perang peradaban clash civilization di antara dunia timur dan dunia barat. Muncul juga efek positif dari pandemi ini yaitu kembalinya sebagian mereka kepada Tuhan dan agama sebagai jalan-Nya.

Bidang yang sangat terlihat terkena imbas dari pandemi ini adalah bidang ekonomi, kebijakan Lockdown di beberapa negara telah menghentikan beberapa bidang ekonomi sehingga memiliki efek signifikan bagi perputaran uang. Bahkan bisa dikatakan bahwa separuh lebih aktifitas ekonomi terhenti karena wabah ini. Dunia ekonomi dan bisnis saat ini benar-benar mengahdapi masa-masa sulit di mana perlu waktu yang cukup panjang untuk bisa bangkit kembali.

Bagaimana dengan ekonomi Islam? Bagaimana pula dengan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang baru saja bersinar menerangi masyarakat dengan ekonomi Rabbani? Apakah ia mampu bertahan di tengah pandemi ini? seribu satu pertanyaan muncul dalam benak para praktisi ekonomi Islam.

Kebijakan pemerintah pusat dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jelas memberikan dampak yang sangat kentara bagi ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Pembatasan untuk melakukan aktifitas dengan skala besar otomatis akan mengurngi kinerja dari lembaga keuangan syariah ini. Dampak ini diawali dengan lembaga-lembaga bisnis dan ekonomi syariah yang menjadi mitra dan nasabah lembaga keuangan yang sulit untuk melakukan aktifitasnya. Kalaupun masih bisa hanya sebatas untuk tetap eksis, sementara untuk berkembang sangat sulit sekali.

Kondisi ekonomi yang semakin sulit dengan berhentinya beberapa aktifitas ekonomi tentu saja berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Secara otomatis juga masyarakat akan memilih skala prioritas yaitu makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan yang bersifat sekunder apalagi tersier akan ditunda terlebih dahulu, maknanya aktifitas menabung (saving) akan menurun tajam. Demikian pula pembiayaan dan jasa keuangan lainnya, semua akan wait and see, menunggu dan berharap agar pandemi ini segera berakhir.

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang mendasarkan dirinya pada aktifitas ekonomi dan bisnis keuangan berbasis syariah sejatinya akan masih mampu untuk bertahan dari resesi ini, dengan syarat tidak terlalu lama terjadi. Jika pandemi ini berlangsung cukup lama maka akan terasa bert pula untuk menutup biaya operasional yang ada. Sehingga pengurangan tenaga kerja untuk efisiensi menjadi pilihan paling tepat.

Penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi yang digunakan oleh Lembaga Keuangan Syariah seharusnya mampu untuk memperpanjang masa hidupnya. Namun jika kondisi ini terus berlanjut dan masyarakat semakin kehilangan mata pencahariannya maka juga dapat dipastikan masa depannya akan tidak menentu. Harapan itu akan selalu ada, sebagaimana pertolongan Allah juga akan selalu hadir untuk hamba-hambaNya yang beriman. Sehingga terus berdoa dan berusaha melakukan berbagai hal yang dapat bermanfaat untuk kestabilan ekonomi adalah jalan keluar terbaik. 

Semoga, pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga lembaga keuangan syariah dan juga perekonomian di masyarakat akan kembali seperti semula. Semoga dengan adanya wabah ini kita akan tersadarkan dan segera kembali ke jalan Allah Ta’ala, termasuk berhijrah menuju ekonomi dan bisnis berdasarkan syariah.


Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak