Presiden Jokowi “Mudik dan Pulang Kampung Itu Berbeda”


TendaBesar.Com - Jakarta – Pemerintah kembali membuat masyarakat melongok bingung, betapa tidak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat definisi baru tentang mudik yang berbeda dengan pulang kampung.

Hal Itu beliau lontarkan pada saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab kenapa pemerintah tidak melarang masyarakat mudik sejak diberlakukannya tanggap darurat Covid-19.
Akibat pembiaran tersebut akhirnya mata rantai penularan ke daerah bukan malah terputus melainkan sebaliknya penyebarannya makin tak terbendung.

"Kalau itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung. Yang bekerja di Jabodetabek, karena sudah tidak ada pekerjaan ya mereka pulang. Karena anak istrinya ada di kampong smua, jadi mereka pulang. Ya kalau mudik itu di hari lebaran untuk merayakan Idul Fitri. Kalau yang namanya pulang kampung itu yang bekerja di Jakarta tetapi anak istrinya ada di kampong”, kata Jokowi menjawab pertanyaan Najwa Shihab, dalam acara Mata Najwa, Rabu, (22/4/2020).

Gubernur DKI Jakarta 2012 ini-pun menilai wajar banyak mereka yang  kembali ke kampung halaman di saat pandemi Covid-19, karena kehilangan pekerjaan di tempat rantau.

Kembali Jokowi menyampaikan, mereka yang sehari-harinya tinggal berdesak desakan di rumah kontrakan yang sempit di Jabodetabek, justru  lebih berbahaya jika tidak pulang kampung. Mereka sudah kehilangan pekerjaan, sudah tak sanggup memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari untuk menangkal virus corona (covid-19). Lebih berbahaya mana? Kata Jokowi.

“Di sini berdesak-desakan dalam satu ruangan dihuni 8-9 orang atau pulang ke kampung tapi di kampungnya sudah disiapkan tempat isolasi oleh desa, Saya yakin saat ini semua desa sudah menyiapkan tempat isolasi bagi mereka yang pulang kampung. Lebih bahaya mana di kontrakan berdesakan 8-9 orang atau pulang kampung dengan tempat isolasi?  kita harus melihat lebih detail lapangannya, juga lebih detail angka-angkanya," paparnya panjang lebar

Kebijakan pulang kampung dan kebijakan mudik yang seolah penafsirannya berbeda versi presiden Jokowi akan mendorong banyak masyarakat untuk berbondong-bondong pulang kampung sebelum hari lebaran. Ini dikhawatirkan justru akan membuat upaya memutus mata rantai penularan covid-19 makin sulit dan membutuhkan waktu yang lebih lama.



Bahkan atas perbedaan definisi tersebut, bermunculan berbagai memei lucu yang memberikan pengertian akan ambingunya kebijakan presiden.

Ini juga semakin memperlihatkan betapa rendahnya wawasan pemimpin dalam melihat berbagai persoalan yang terjadi di negeri ini, sehingga wajar jika banyak masyarakat yang seolah makin putus asa dengan kondisi negeri yang semakin hari semakin tidak tentu arahnya belakangan ini. (ah/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak