Oleh: Elbar
"P R O L O G"
TendaBesar.Com - KISAH - Sahabat Surat Miskin adalah kisah yang menceritakan seorang anak kecil dari satu daerah yang berjuang ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi sampai dia harus menggunakan Surat Keterangan Miskin untuk memuluskan cita-citanya. dan begini ceritanya...
Tepatnya pada 20 Desember 1980, bayi mungil itu lahir dari rahim ibunya. Ia lahir dari keluarga yang sangat bersahaja. Rumah gubuk sederhana beratapkan ilalang, bertiangkan bambu serta berdindingkan biday itulah saksi bisu masa kecilnya.
Tepatnya pada 20 Desember 1980, bayi mungil itu lahir dari rahim ibunya. Ia lahir dari keluarga yang sangat bersahaja. Rumah gubuk sederhana beratapkan ilalang, bertiangkan bambu serta berdindingkan biday itulah saksi bisu masa kecilnya.
Dia tumbuh layaknya seperti anak kecil lainnya yang suka bermain dan membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya. Ia tidak mengerti jika dia lahir dalam keluarga tak berpunya. Yang dia tahu dia hidup bahagia bersama keluarganya meskipun dalam kehidupan apa adanya. Sifat zuhud, sabar, tegar, qona’ah adalah sifat yang senantiasa ia dengar dari ayah yang sangat disayanginya. ya… dialah Mahmud yang kelak menjadi sang inspirator bagi kampungnya.
Mahmud barang kali nama yang cocok buat dirinya, sebab anak kecil itu memiliki perangai yang baik, menjadi contoh buat teman-temannya. Otaknya yang terbilang cukup cemerlang tidak jarang membuat dia menjadi temppat bertanya bagi teman-temannya dalam banyak hal.
Meskipun masa kecilnya tidak semudah anak sekolah lainnya yang setiap hari mendapatkan uang jajan dari orang tuanya, ia senantiasa menjalani hidupnya dengan tersenyum bahagia. Ia masih bersyukur karena memiliki kedua orang tua yang senantiasa mengajarkannya arti kesabaran dan senantiasa mendo’akannya menjadi anak yang baik dan berguna kelak bagi masyarakat bangsa dan Negara.
Di tengah keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, anak kecil ini mencatatkan prestasi gemilang. Ia senantiasa masuk ranking tiga besar di kelasnya. Kelas 1 hingga kelas 3 dia hanya mampu di ranking 2 atau 3, sementara kelas 4 sampai kelas 6 dia selalu menempati posisi pertama.
Bagai mana kisah selanjutnya..? ikuti terus part demi part ceritanya, semoga menjadi penyemangat bagi siswa dalam belajar dan bersyukur atas kesempatan sekolah yang mereka dapatkan.
to be continue…