Akibatnya Cenderung Membahayakan Masyarakat, Tapi Trending, "Mudik 2020"


TendaBesar.Com - Jakarta - Definisi baru tentang mudik oleh Presiden Jokowi trus menjadi sorotan dan perbincangan hangat di jagat raya maupun ruang ilmiah. Berbagai kalanngan terus mecari persamaan dan perbedaan arti mudik dan pulang kampung. Dari kalangan pedagang Koran hingga konglomerat, dari tamatan SD hingga profesor memberikan pendapatnya.

Jokowi mendefinisikan mudik itu pulang menjelang Hari Raya Idul Fitri, sedangkan pulang kampung didefinisikan sebagai kepulangan seseorang jauh hari sebelum hari raya idul fitri. Kalangan berpendidikan rendah bertanya laa kalo mudik itu cuman di akhir bulan ramadhan trus yang pulang kampung pada saat hari raya agama lain, namanya pulang kampung apa mudik?..naah looh.

Jika membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata 'mudik' memiliki dua arti. Yaitu;

1. v (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dari Palembang sampai ke Sakayu
2. v cak pulang ke kampung halaman: seminggu menjelang Lebaran sudah banyak orang yang pulang.



Tak ketinggalan tiga Ahli yang memiliki keilmuan luar biasa mengomentari arti mudik dan pulang kampung antara lain:

Pertama : Prof. Effendi Gazali, MPS ID., Ph.D, Peneliti Komunikasi yang juga Pengajar dan Pembimbing Disertasi di Program Pascasarjana UI. mengatakan bahwa, Soal arti mudik dan pulang kampung, dia mengikuti versi KBBI yang terakhir dimutakhirkan pada Bulan Oktober 2019.

"Saya ikut KBBI versi terbaru saja. Arti kata "mudik" ada 2. Satu: pulang ke kampung halaman. Dua: berlayar, pergi, ke udik (hulu sungai, pedalaman)," katanya ,Kamis, (23/4/2020).

Barangkali Efendi, Alumni Cornell University ini agar tidak dianggap membantak definisi Presiden Jokowi, beliau membuat tafsiran dari pernyataan presiden tersebut.

"Barangkali Presiden kita pak Jokowi punya cukup data bahwa yang sudah banyak meninggalkan kota-kota besar saat ini bukan pulang ke kampung halaman. Tapi mereka memang pergi ke udik (hulu sungai, pedalaman)," paparnya bijak.

Ahli yang ke dua adalah DR. Devie Rahmawati, seorang Dosen dan Peneliti Tetap Program Vokasi Humas Universitas Indonesia, beliau mengatakan “secara praktik memang mudik menjadi dekat dengan tradisi para migran yang kembali ke kampung setahun sekali, yang biasanya bertepatan dengan perayaan hari keagamaan seperti lebaran. Sedangkan pulang kampung dapat dilakukan tidak hanya setahun sekali”, katanya menjelaskan.

Adapun ahli yang ke tiga adalah  Prof. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat Ahli bahasa yang juga dari UI,  mengatakan jika beliau sependapat dengan pernyataan Presiden Jokowi tentang mudik dan pulang kampung.

Rahayu berpendapat bahwa salah satu arti mudik dalam KBBI berarti percakapan. Bahasa percakapan anti kaidah. Sebab, arti pulang kampung beda dengan mudik,  namun kerap dipakai dalam bahasa percakapan.

"Memang beda arti mudik dengan pulang kampung, biasanya pembaca kurang cermat. Di KBBI tertulis v cak. Cak itu berarti percakapan," ujar Rahayu.

Dalam hal ini Rahayu berasumsi bahwa Presiden Jokowi membatasi penggunaan kata 'mudik' dalam konteks Idul Fitri. Sedangkan pulang kampung, tidak berkaitan dengan Idul Fitri.

Pertanyaannya orang awam kembali pada pertanyaan menggelitik, kalo mudik itu hanya diperuntukan bagi umat islam menjelang lebaran, lalu bagaimana dengan orang keristen yang menjelang natalan mereka juga mudik. Apakah itu disebut mudik atau pulang kampung? 

Contoh;  Gimana perasaannya orang kristen yang ingin mudik natal, pas ditanya di air port oleh petugas keamanan. “Bapak mau kemana?” yang ditanya   menjawab, “mudik natal pak”.pihak keamanan bilang “gak boleh mudik pak karena mudik hanya untk orang islam silahkan kembali”, bapannya balik arah sembari mesem kesal, akan tetapi dia teringat kasus definisi baru, lalu dia kembali lagi ke bagian keamanan sembari mengatakan “pak saya tidak mudik, tapi mau pulang kampung natalan di rumah”, pihak keamanan melongo, sambil mengerutkan dahi, Oh gitu pak? Kalo gitu silahkan. Hadeuuuh kok jadi ribet amat.

Yang mengkhawatirkan, akibat dari perbedaan definisi tersebut menjadikan banyak masyarakat mencari celah untuk pulang kampung di tengah wabah pandemi yang sangat berbahaya ini. (ah/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak