Wali Kota Bogor Adakan Pertemuan Terbatas dengan Pengelola Sekolah At Taufiq, Ada Apa Gerangan?

Pose bersama Wali Kota Bogor Bima Arya dengan jajaran pengelola sekolah At Taufiq Bogor

TendaBesar.Com - Bogor - Konflik sekolah At Taufiq masih belum menemukan titik akhir meskipun situasi dan kondisi di lapangan jauh lebih kondusif pasca pengambilalihan oleh Majelis Umana' pada Senin, 18 Oktober 2021. Kondisi yang kondusif itu dikatakan oleh para guru maupun orang tua murid.

Namun ketidakpastian nasib sekolah At Taufiq tersebut tetap membuat orang tua khawatir akan nasib sekolah anaknya. Selama belum ada ketetapan yang inkrah.

Tidak kunjung selesainya persoalan sekolah At Taufiq membuat wali kota Bogor, Bima Arya turun tangan. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu langsung mengunjungi lokasi sekaligus menyaksikan proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) siswa yang tengah berjalan di sekolah tersebut, Rabu, (27/10/2021)

Didampingi Kadisdik kota Bogor Hanafi dan jajaran lainnya dari dinas pendidikan, serta dari pihak At Taufiq ada Majelis Umana', Said Awad Hayaza, Ketua Yayasan At Taufiq ICAT Bogor (YATIB), Syarief Ahmad Azzubaidi, Diretur Lembaga Pendidikan ICAT, Irma Dewiyana dan Kepala Sekolah SMPIT At Taufiq versi YATIB, Ujang Wahyudin, Bima Arya meninjau setiap ruangan siswa yang sedang PTMT dan menyaksikan langsung bagaimana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung.

Bima Arya melihat proses pembelajaran jarak jauh di sekolah At Taufiq

Usai meninjau proses pembelajaran terbatas tersebut, Bima Arya melakukan pertemuan terbatas di ruang rapat YATIB di gedung direktorat ICAT. Dalam pertemuan tersebut Bima Arya meminta penjelasan dari pihak Yayasan dan pengelola apa yang selama ini terjadi.

“Kasus ini telah mencoreng nama At Taufiq, mau tidak mau, lama-lama sekolah ini bisa jadi tinggal nama. Pihak pemkot bisa melakukan tindakan tegas untuk penyelamatan. Oleh karenanya kami minta penjelasan mau seperti  apa ini ke depan”, kata Bima

Mewakili YATIB, Syarief Ahmad menyampaikan kepada Bima bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya penyelesaian. Berusaha bertemu pihak Al Irsyad juga berupaya mengurus perizinan, namun karena masalah kenazhiran jadi belum bisa.

“Masalah ini tidak boleh dibiarkan, semasa masih ada almarhum Syeikh Baharmus kita mencoba melakukan beberapa hal untuk menyelesaikan masalah At Taufiq. Kita sempat ke perizinan, namun karena masih ada masalah kenazhiran yang belum selesai jadi belum bisa”, kata Syarief

Pria keturunan Yaman itu juga menyampaikan bahwa pihaknya telah dipanggil dan dikumpulkan di kantor urusan agama (KUA) kota Bogor oleh Direktorat Jenderal Agama Islam Kementerian Agama RI termasuk Al Irsyad dan pihak-pihak terkait seperti BWI dari tingkat daerah sampai pusat untuk menyelesaikan konflik At Taufiq.

Bima Arya saat meninjau proses PTMT di kelas

“Terakhir kita diundang departemen agama di KUA Bogor, semua hadir, BWI kota Bogor, BWI Pusat juga hadir, Al Irsyad-nya tidak hadir”, lanjut Syarief.

Syarief juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menawarkan kepada pihak Al Irsyad terkait masalah pengelolaan. Al Irsyad pegang izin operasionalnya, mereka yang memberikan Surat Keputusan (SK) para kepala sekolah, para guru, namun orang-orangnya atas rekomendasi YATIB karena pihaknyalah yang mengetahui kualitas para guru, siapa yang mampu dan tidak. Namun tawaran itu tidak digubris bahkan Al Irsyad sudah rekrut guru baru baik di SMPIT maupun SDIT.

“Kita sudah tawarkan Al Irsyad izin operasionalnya, mereka tanda tangan SK Kepala Sekolahnya, namun orang-orangnya dari kita, karena kita yang tau siapa yang memiliki kemampuan, siapa yang sudah layak. Mereka tidak mau, buktinya mereka sudah terima guru baru di SMP 33 orang dan di SD 40-an orang, artinya apa itu, artinya yang lama ini silahkan ke tempat lain, kita tidak terima dengan cara itu”, kata Syarief

Sementara itu Irma Dewiyana selaku Direktur Lembaga Pendidikan ICAT  menyampaikan terkait dengan proses penyelesaian At Taufiq agar pihak-pihak yang memiliki otoritas bisa mempertemukan kedua belah pihak YATIB dan Al Isyad agar segera ada solusi terbaik terkait permasalah sekolah At Taufiq.

saat Bima Arya meninggalkan lokasi PTMT

“Kami telah bertemu banyak pihak tapi belum ada yang berhasil mempertemukan. Kenapa kami minta dipertemukan? Karena kami secara langsung tidak mampu melakukan itu. Jadi kami berharap ada sosok otoritas yang berhasil mempertemukan”, kata Irma 

Adapun Edy Triyono selaku pengawas YATIB menyambung penjelasan dari ketua Yayasan. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah bertemu pada Januari 2021, saat itu pihak Al Irsyad mau mengambil alih sementara sekolah sedang ada workshop. Edy menyampaikan bahwa pihaknya menawarkan kedua belah pihak bisa bertemu jika pihak Al Irsyad memiliki I’tikad baik.

“Januari pak Fauzi Thalib, Pak Inayat, Pak Jamal Balvas, dan pak Kadir itu datang ke kita, mereka mau mengambil alih saat itu sedang work shop, saya sudah ketemu, kita menawarkan diri kalau memang ada itikad baik kita yang diundang atau kami yang mengundang, faktanya berbekal surat legalitas itu, mohon maaf pak Wali mereka mengatakan tidak ada urusan dengan kita”, beber Edy 

Edy menambahkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan berbagai pihak sebagai bukti bahwa mereka memiliki I’tikad baik untuk menyelesaikan konflik sekolah At Taufiq. Bahkan difasilitasi disdikpun pihak Al Irsyad tidak mau ketemu.

“Jadi kita bingung , kita ingat difasilitasi pak Hanafi sudah berupaya menunggu, kita sudah dari jam satu menunggu, pertanyaannya sederhana pak Wali, siapa yang tidak mau bertemu sebenarnya? Semua lini sudah kita temui, artinya apa pemahamannya, artinya kita punya I’tikad baik begitu”, papar Edy

pertemuan terbatas Bima Arya dengan pihak pengelola

Di akhir pertemuan Bima Arya mengatakan bahwa pemerintah kota Bogor akan memanggil pihak Al Irsyad untuk mendengarkan penjelasan. Selanjutnya dia akan memanggil kedua belah pihak untuk penyelesaian.

“Iya tentu saja saya harus ketemu dengan mereka, makanya saya sengaja ketemu dulu siang ini, saya bisa lihat nanti potensi titik temunya dimana, untuk selanjutnya kita bertemu sama-sama. Kalo dari sini kan terbuka untuk proses ishlah. Saya juga sampaikan kalo tidak ketemu juga, berdasarkan kewenangan kita, kita akan pelajari apa yang bisa kita ambil”, tutup Bima
   
Kedatangan Bima Arya ke At Taufiq dibenarkan oleh Kadisdik Kota Bogor Hanafi. Ia mengatakan bahwa intinya Wali Kota Bogor menginginkan adanya ishlah di antara kedua belah pihak, supaya proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.

“Intinya Pak Wali meninjau PTM di At taufik, lanjut pertemuan hanya beberapa menit saja, menerima informasi yang terjadi, tentu harapan Pemkot, yang terjadi di At taufik bisa islah, dan menjalankan proses belajar mengajar berjalan seperti apa yang diharapkan ”, kata Hanafi melalui whatsapp-nya.(af/tb)
Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak