Interpelasi Anies Baswedan, PDIP Blunder Kena Muka Sendiri, Kok Bisa?

Juliari P Batubara bersama-rekan politisi PDIP.data:image

TendaBesar.Com - Jakarta - Ribut mempermasalahkan agenda formula E Anies Baswedan, PDI Perjuangan menggagas Interpelasi bersama PSI. Diketahui terdapat 33 anggota DPRD Jakarta fraksi PDIP dan Fraksi PSI mengajukan hak interpelasi terkait ajang Formula E pada tahun 2022.

Namun bak dayung bersambut, Interpelasi upaya penjegalan gelaran balap mobil listrik yang menjadi program prioritas Gubernur Anies Baswedan itu malah jadi boomerang buat PDIP, sebab interpelasi itu menaui pro dan kontra.

Ditenggarai untuk memuluskan interpelasi itu  sejumlah karangan bunga berisi dukungan kepada kedua fraksi sempat memenuhi halaman gedung DPRD DKI Jakarta, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. 

Namun anehnya kelompok masyarakat yang mengirim karangan bunga itu misterius, tidak tertulis pengirim yang jelas by name by address. Semua karangan bunga intinya bertuliskan mendukung Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi PSI menyelamatkan uang rakyat, sebab gelaran itu memakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI.

Selang sehari, pasca puluhan karangan bunga mendukung interpelasi memenuhi halaman gedung DPRD Jakarta, puluhan karangan bunga kembali memenuhi kawasan gedung DPRD tersebut, pengirimnya juga sama-sama misterius. 

Bedanya jika karangan bunga sebelumnya mendukung interpelasi, karangan bunga kali ini mengklaim diri berasal dari masyarakat pencinta Harun Masiku dan Juliari P Batubara. Dua kader PDIP yang terjerat kasus korupsi. Harun masku pasca ditetapkan tersangka menghilang bak ditelan bumi, sementara Juliari P Batubara pelaku korupsi dana bansos covid-19 malah dihukum dengan hukuman sangat ringan.

Tak plak pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio langusung memberi sentilan pedas kepada PDIP sebagai tanggapan atas karangan bunga yang mengatas namakan pencinta Harun Masiku dan Juliari P Batubara tersebut.

“Padahal ada beberapa kadernya yang terjerat kasus korupsi, namun seakan PDIP lupa akan hal tersebut, dan tidak melakukan pembenahan internal secara masif,” ujar Hendri, Selasa (7/9/2021).

Hendri menyindir PDIP atas langkah interpelasi yang diambil. Ia menyampaikan PDIP mestinya memperbaiki organ dalamnya agar tidak menjadi sarang politisi koruptor, tapi justru berpaling ke kasus lain. Hendri heran, PDIP seakan-akan tak perduli dengan kasus Harun Masiku dan Juliari P Batubara.

“Mereka malah fokus untuk mengurusi perkara lain seperti meminta interpelasi terkait rencana Formula E. Saya rasa ucapan bunga yang mengatasnamakan kader-kader PDIP yang terjerat kasus korupsi merupakan bentuk sentilan,” lanjut Hendri.

Hendri  menilai karangan bunga tersebut adalah sindiran keras yang dilakukan entah siapa untuk menampar keras PDIP yang memiliki kader korupsi sehingga dilabeli sebagai partai koruptor.

“Terlebih karangan bunga itu mengatasnamkan nama kader-kader PDI yang terjerat kasus korupsi, yaitu Harun Masiku dan Juliari P Batubara,” tutur Hendri.

Hendri  juga melihat bahwa sindiran melalui karangan bunga tersebut  menggambarkan  adanya rasa frustasi dari kelompok masyarakat terhadap ulah para politisi dan partai politik khususnya partai politik penguasa.

“Sebab, adanya proses yang berlarut-larut terhadap Harun Masiku. Tidak hanya itu saja, ini juga menjadi bentuk sindiran terhadap ringannya hukuman penjara terhadap Juliari Batubara,” pungkas Hendri.(af/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak