Peluang Eksplorasi Migas di Lamongan Tinggi

Lamongan Tenda Besar- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Jawa-Bali-Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) bakal memulai kegiatan eksplorasi di wilayah Kabupaten Lamongan tepatnya di Desa Beru Kecamatan Sarirejo. Senin (26/7).

Hal itu diutarakan Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Nurwahyudi saat melakukan audiensi bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di ruang kerja Pemkab.

Turut hadir dalam audiensi, FM WMO Sapto Agus Sudarmanto, FM Polding Field Jemy Octavianto, Manager Drilling Zona 11 Zulkarnain, Explorarion Rastra Wiradharma, Humas Relation Achmad Setiadi dan Herry Sukmawan.

Pada kesepatan tersebut, Nurwahyudi mengungkapkan, banyak sekali peluang di Kabupaten Lamongan untuk dilakukan eksplorasi, salah satunya yang akan dilakukan pengeboran di sumur Kasuari Emas KSE-001.

"Perlu Bapak Pimpinan ketahui bahwa ini merupakan pertama kalinya hulu migas melakukan eksplorasi di Lamongan. Ada banyak sekali peluang di Kabupaten Lamongan untuk dilakukan eksplorasi, sangat tinggi sekali. Salah satunya di Desa Beru Kecamatan Sarirejo ini," ujar Nurwahyudi.

Lebih lanjut dijelaskan Nurwahyudi, bahwa pada bulan Agustus tahun 2021 ini pihaknya akan melakukan pengeboran, dan saat ini sedang dilakukan tahapan persiapan lahan di lokasi.

Nurwahyudi juga mengungkapkan telah mengantongi ijin dari Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Perhubungan.

"Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan eksplorasi, terkait perizinan dan aspek lingkungan hidup kami sudah mendapatkan ijin. Terima kasih banyak sekali supportnya Bapak Bupati," jelasnya.

Sementara itu, selaku pelaksana, PT. Pertamina EP Asset 4 yang diwakili Humas Relation, Achmad Setiadi menjelentrehkan berbagai kegiatan dan aktivitas saat dilakukan eksplorasi hingga selesai pengeboran. Mengingat proses pengerjaan dilakukan ditengah wabah Covid-19.

"Kita tahu, bahwa pengerjaan pengeboran ini dilakukan saat wabah Covid-19, namun kami selaku pelaksana akan melakukan berbagai prosedur yang sangat ketat terkait kesehatan para pekerja, sehingga tidak menimbulkan klaster baru," ujar Achmad Setiadi.
Bye. Pak ciek


Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak