TendaBesar.Com - Medan - Dalam acara Ngopi Sore bertajuk “Medan Butuh Wajah Baru” ketua umum partai Gelora Anis Matta menyampaikan bahwa tidak boleh ada pembelahan masyarakat karena akan merugikan bangsa indonesia. Terlebih di tengah masyarakat yang sedang menghadapi krisis berlarut covid-19.
Anis menegaskan bahwa Pilkada Kota Medan itu bukan Pilpres. Oleh sebab itu Partai Gelora memberikan dukungan penuh kepada Paslon Nomor Urut 2, Bobby Nasution yang merupakan mantunya presiden Joko Widodo dimana dia berpasangan dengan Aulia Rachman.
Diketahui bahwa Partai Gelora dalam pilkada serentak mendukung 2 calon yang dianggap masih ingusan dan sama sekali tidak berpengalaman yakni Gibran Rakabuming Raka di pilkada solo dan Bobby Nasution di Medan.
Atas dukungannya tersebut Partai Gelora mendapat banyak bulyan dari banyak kalangan tak terlepas dari kalangan pengamat nasional. Bahkan netizen kanan menyebut AM dan FH sebagai cebong.
Dalam diskusi itu Anis menyebut bahwa ada oknum yang antipemerintahan dan tidak suka dengan Presiden Joko Widodo berupaya membelah masyarakat dengan menasionalkan Pilkada Medan.
"Dan itu saya kira tidak tepat. Ini Pilkada bukan pilpres. Ada logika latah mau menasionalkan Pilkada, ini isu lokal bukan nasional," terang Anis.
Anis mengajak masyarakat untuk keluar dari perdebatan tentang hal-hal tidak substantif seperti isu isu dinasti politik yang dianggap Anis tidak berdasar. Anis menegaskan bahwa Bobby Nasution punya hak yang sama dalam iklim demokrasi untuk memilih dan dipilih.
Di Pilkada Medan, Bobby berjuang mencari simpati masyarakat untuk menang bukan alih-alih diberi jabatan tanpa proses demokrasi seperti tuduhan dinasti politik yang selama ini didengungkan.
"Kan kita dipilih bukan ditunjuk, jadi dinastinya itu di mana? Sistem demokrasi beri ruang yang sama. Yang beri suara rakyat, jabatan dipilih rakyat bukan ditunjuk. Itulah indahnya demokrasi semua orang punya peluang, semua berjuang tidak ada yang diperlakukan istimewa," jelas Anis.
Sementara itu Bobby tak ingin terpengaruh dengan berbagai tuduhan tuduhan yang dilontarkan oleh oknum tertentu. Niat Bobby maju di Pilkada Medan adalah semata untuk memperbaiki kemunduran Kota Medan.
"Saya turun ke masyarakat, saya dengar keluhan masyarakat dan saya akan jawab harapan masyarakat kepada saya. Kita akan libatkan semua pihak untuk berkolaborasi mewujudkan Medan yang berkah. Maknanya luas sekali. Kita akan kejar ketertinggalan dengan kota lain. Insya Allah," kata Bobby.
Bobby menegaskan bahwa dalam membangun kota medan dibutuhkan kolaborasi seluruh stakeholder yang ada. Seluruh ormas, komunitas dan elemen masyarakat semuanya harus terlibat. Medan bisa dibangun dengan mode gotong royong.
“Kolaborasi itu dengan menerima, mendengar, minta saran dari banyak pihak. Target utama sistem birokrasi kita benahi. Dan sebagai legitimasi pemimpin itu harus capai kolaborasi dengan pemerintah lainnya bahkan dengan masyarakat. Kita bisa didengar masyarakat dan bisa juga didengar stakeholder di pusat,” tandas Bobby. (af/tendabesar)