TendaBesar.Com - Jakarta - Tak dipungkiri bahwa dalam penanganan pandemi covid-19, pemerintah dianggap lamban, kebijakannya pemerintah dianggap gamang, lebih bersifat politis ketimbang berpihak pada rakyat.
Dalam survey Indikator Politik Indonesia disebutkan bahwa kepuasan rakyat terhadap pemerintah dalam penanganan covid-19 terjun signifikan. Meskipun dalam survey disebutkan tingkat kepercayaan publik masih cukup tinggi.
Namun demikian serasa ironi ada hasil yang menyajikan sisi bertolak belakang yang amat jauh. Antara kepercayaan yang menurun signifikan namun tingkat kepercayaan masih cukup tinggi.
Indikator menunjukkan bahwa pada Februari 2020 tingkat kepuasan publik bertengger di angka 70 persen, sementara pada Mei 2020 terjun bebas menjadi 56,4 persen.
Namun yang menarik adalah meskipun dalam penangan covid-19 tingkat kepuasan publik terjun bebas, tapi tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi tidak turun drastis, masih bertengger pada angka 66,5 persen. Dan tingkat kepercayaan masih tinggi yakni 83 persen.
Burhan Muhtadi, Direktur Ekskutif Indikator yang juga diyakini merangkap sebagai konsultan politik presiden Jokowi, mengatakan bahwa angka yang disajikan menunjukkan bahwa publik dapat membedakan antara dampak pandemi covid-19 dan persepsi mereka terhadap kinerja Jokowi.
"Ini menunjukkan bahwa publik tidak lantas menghakimi Jokowi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas pelemahan kondisi ekonomi saat ini", kata Burhan, Ahad, (7/6/2020)
Sementara itu politisi PKS, Mardani Ali Sera menanggapi hasil survey Indikator tersebut dengan santai. Mardani menanggapi dengan kalimat sederhana iya mengatakan kalau itu tanda-tanda reshuffle makin dekat.
"Menarik betul, kepercayaan publik terhadap pemerintah turun drastis, namun reting pak Jokowi masih cukup tinggi, ini tanda-tanda reshuffle makin dekat", kata Mardani dalam diskusi daring, Ahad, (7/6/2020)
Beda hasil survey beda pula di kehidupan nyata. Temuan di lapangan, nyaris seluruh rakyat miskin kecewa dengan berbagai aksi kebijakan presiden Jokowi yang dalam pendemi tidak menurunkan BBM di tengah turunnya harga minyak dunia, menaikkan biaya listrik di tengah pandemi, kala rakyat sedang menderita. Demikian juga kebijakanlain lain yang tidak berpihak pada rakyat kecil.
Akankah reshuffle bakal terjadi sebagaimana ramalan Mardani atau sebaliknya, kita tunggu langkah Jokowi. (saf/tendabesar)