Bangsa Ini Kembali Kehilangan Kader Terbaiknya. KH. Hilmi Aminuddin Tutup Usia. Selamat Jalan Kiyai


TendaBesar.Com - Bandung - Salah satu tokoh mu'assis da'wah Indonesia KH. Hilmi Aminudin tutup usia. Dia dikabarkan meninggal dunia pada pukul 14.24 di RS Santosa Central, Kota Bandung, Selasa, (30/6/2020)

Tokoh yang merupakan salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) satu-satunya partai berazaskan Islam pada awal masa reformasi tersebut kembali ke pangkuan Rabb-nya dalam usia 73 tahun.

Sosok yang lahir pada 27 Desember 1947 tersebut mengenyam pendidikan di beberapa podok pesantren, salah satunya pondok pesantren termasyhur di negeri tercinta indonesia Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Sosok yang menjadi guru bagi para politisi PKS dan juga masyarakat Indonesia tersebut, pernah mengenyam pendidikan di universitas bergengsi tepatnya di Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Pada tahun 1980 sosok enerjik itu mendirikan gerakan da'wah bernama tarbiyah. Dari gerakan tarbiyah itu lahir tokoh-tokoh nasional yang hebat-hebat seperti almarhum KH. Rahmat Abdulloh, Hidayat Nurwahid, Anis Matta, Fahri Hamzah, Tipatul Sembiring, Muzammil Yusuf dan masih banyak tokoh hebat lainnya.

Karir politik Kiyai Hilmi sempat moncer ketika beliau menjadi ketua Majlis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada pada tahun 2005 s/d 2015.

Banyak tokoh yang merasa kehilangan dengan kepulangan kiyai Hilmi. Anis Matta ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yang dulu pernah menjadi solmed kiyai Hilmi dalam akun face booknya menuliskan kata yang menggambarkan kesedihan mendalamnya.

"Siang ini, dengan kesedihan yang sangat mendalam saya menerima kabar wafatnya guru saya tercinta  Ust. Hilmi Aminuddin". 

"Semoga Allah SWT menyelimuti beliau dengan rahmat-Nya. Mengampuni dosa-dosanya dan menerima seluruh amalnya, dan menempatkan beliau di maqam yang terpuji dan tertinggi dalam surga-Nya.

"Sebagian dari umur terbaik saya telah saya lalui bersama beliau dalam perjuangan dakwah dan politik. Saya tumbuh dalam bimbingan dan tempaan beliau.. saya berutang  banyak ilmu dan budi dari beliau". 

"Beliau merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah kebangkitan Islam Politik di Indonesia yang sekarang mewarnai percaturan politik nasional". 

"Kita semua kehilangan seorang ulama pejuang, pahlawan umat dan bangsa. Semoga Allah SWT mengumpulkan kita semua kelak dalam surga-Nya bersama kafilah orang-orang sholeh". 

"Saya menganjurkan seluruh sahabat yang mengenal beliau dan tidak bisa hadir dalam pemakaman untuk melakukan sholat ghoib bagi beliau. Semga doa kita semua untuk beliau dikabulkan Allah SWT".

Begitu luahan hati Anis Matta, merasakan kehilangan yang amat sangat dalam atas kepulangan Kiyai Hilmi . 

Tidak hanya Anis yang merasakan kehilangan, politisi-politisi PKS juga  merasakan kehilang sangat mendalam. Itu tersirat pada apa yang disampaikan oleh politisi kawakan PKS Hidayat Nurwahid.

"Tentu kita semua berduka atas wafatnya guru kami semua. Pendiri PK (Partai Keadilan) dan PKS. Tentu jasa beliau sangat besar untuk perjalanan dakwah," kata Hidayat.

Tentunya Kiyai Hilmi bukan hanya milik PKS tapi beliua milik ummat dan bangsa yang hari ini merakan kehilang yang mendalam. (ah/tendabesar) 

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak